Marak Penipuan Atas Nama Bank BCA, Manajemen Kasih Tips Menghindarinya

PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Sumber :

VIVA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengonfirmasi bahwa marak terjadinya berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan perusahaan, bahkan nomor pusat layanan BCA juga digunakan.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn mengatakan, para penipu itu terutama menggunakan nomor palsu seperti +6221-1500888 atau 021-500888.

"Modus penipuan mengatasnamakan Bank BCA makin marak belakangan ini," kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 6 September 2021.

Meski demikian, Hera menekankan, penipuan ini bisa dihindarkan. Manajemen pun telah memberikan cara untuk menghindarinya. Pertama, jangan pernah mengangkat telepon dari nomor mencurigakan.

"Meskipun terlihat mirip dengan nomor resmi call centre. Sebaiknya teman-teman tidak simpan nomor Halo BCA pada kontak di handphone," tuturnya.

Dia menegaskan, para nasabah sebaiknya tidak menyimpan nomor call center BCA supaya dapat melihat nomor telepon resmi Halo BCA 1500888 tanpa ada embel-embel +62, 021, atau apapun.

Kedua, dia melanjutkan, nasabah harus tetap tenang jika kepalang mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenal itu. Ini untuk memahami informasi penelepon yang biasanya menyebut adanya aktivitas mencurigakan pada kartu kredit, rekening atau mobile banking nasabah. 

"Kalau Anda melayani maka kartu kredit, debit/ATM, dan tabungan Anda bisa jebol! Jadi, segera matikan telepon tersebut," tuturnya.

Anaknya Diduga Tipu Sejumlah Selebritis, Ibunda Fico Nangis: Nyesek

Selain itu, Hera menekankan, BCA tidak pernah meminta data-data seperti PIN ATM, nomor kartu ATM, PIN mobile banking, CVV Kartu Kredit, OTP dan data pribadi lainnya karena data nasabah adalah rahasia.

Ketiga, jika menemukan aktivitas mencurigakan seperti yang dijelaskan sebelumnya, Hera menyatakan agar para nasabah segera hubungi Halo BCA di 1500888, Twitter @HaloBCA, Email: halobca@bca.co.id; atau WhatsApp Bank BCA  08111500998. 

Gagalkan Keberangkatan Pekerja Migran Ilegal ke UEA, Tim Reaksi Cepat KP2MI Usut Dugaan Jaringan di Balik Kasus Ini

"Mari kita sama-sama mengingatkan orang-orang terdekat dan sekitar untuk tidak mudah tertipu oleh para penipu dengan menjalankan 3 cara di atas," paparnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi

Masyarakat Rugi Rp 365 Miliar Gegara Ditipu, Terbanyak soal Jual Beli Online

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, sebanyak 20.975 laporan sudah diterima Indonesia Anti-Scam Center (IASC) terkait penipuan per Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025