Saat Airlangga Dengar Cerita Sukses Peserta Kartu Prakerja di Papua

Menko Airlangga dengar cerita peserta program kartu prakerja di Papua.
Sumber :
  • Kemenko Perekonomian/ekon.go.id

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali bertemu dengan para penerima Kartu Prakerja di Provinsi Papua, tepatnya di Kota Jayapura. Ada 12 penerima Kartu Prakerja yang berbincang dengan Menko Airlangga.

Tingkatkan Kemampuan, Kemendagri Beri Pelatihan ke 80 Ribu Aparatur Desa

Menurutnya, Kartu Prakerja membawa banyak manfaat terutama dalam masa pandemi saat ini. 

"Khususnya untuk membantu mereka para pengusaha UMKM yang ingin meningkatkan skill-nya sekaligus mendapatkan tambahan permodalan dari insentif Kartu Prakerja," ujar Airlangga dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu, 5 September 2021.

Minister: No Talks Yet on Postponing 12 Percent VAT Implementation

Secara nasional, penerima Kartu Prakerja telah mencapai sebanyak 10.081.935 orang dari Gelombang 1-19, dari pendaftar sejumlah 69.311.037 orang. 

Khusus untuk Provinsi Papua, selama 19 gelombang itu terdapat 225.051 orang pendaftar, dan yang diterima sebanyak 77.796 orang. Sementara, untuk Kota Jayapura ada 35.064 orang yang mendaftar dalam 19 gelombang, dan yang diterima sebanyak 14.661 orang. Selain itu, juga untuk mereka yang terkena PHK akibat pandemi COVID-19.

Indonesia dan Malaysia Lanjutkan Kerja Sama Gugus Tugas Hadapi Aturan Deforestasi Uni Eropa

Airlangga menyapa para penerima Kartu Prakerja dan menanyakan kabar mereka. Dia pun masih mengingat pernah bertemu dengan salah satu alumni Kartu Prakerja dari Provinsi Papua di Istana Negara beberapa waktu lalu.

Alumni Kartu Prakerja yang dimaksud adalah Verly Nomi Pelmelai. Verly mengikuti pelatihan ‘Berdandan untuk Diri Sendiri’. Verly mengatakan, pelatihan ini sangat berguna bagi dirinya, karena dapat diaplikasikan kepada anaknya sendiri sehingga berhasil meraih Juara II dalam kontes Puteri Cilik Papua.

Selain itu, Verly juga mengikuti pelatihan Microsoft Excel yang sangat membantu tugasnya sebagai bendahara gereja yang harus membuat laporan triwulanan.

Insentif Kartu Prakerja ia gunakan untuk membeli peralatan makeup dan kebutuhan sehari-hari. Seperti yang disebutkan sebelumnya, ia pernah diundang ke Istana Negara untuk bertemu Presiden RI beberapa waktu lalu.

“Waktu itu, saya dapat telepon (dari PMO Kartu Prakerja) untuk bertemu dengan Pak Presiden Jokowi dan Pak Menko. Saya sangat senang dan hal ini tidak akan saya lupakan,” ungkap Verly.

Setelah menjadi penerima pada Gelombang ke-6, Verly menjadi alumni aktif dalam forum alumni Kartu Prakerja, dan juga menjadi salah seorang pelopor yang merawat Alumni Prakerja. 

Dia menuturkan bahwa forum itu menjadi wadah di media sosial (Facebook dan Instagram) untuk menuangkan ide-ide tentang kewirausahaan supaya alumni Prakerja pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya, dapat berpartisipasi dalam wadah itu.

Menko Airlangga mengapresiasi hal tersebut, “Kumpulkan saja semua (alumni Prakerja) di Papua, jadi semuanya bisa terkoneksi online.” kata dia.

Ada juga pria berusia 40 tahun bernama John Wempi Wona yang memaksimalkan manfaat yang diterima dari Kartu Prakerja dengan mengambil tujuh jenis pelatihan. 

Jumlah tersebut lebih banyak dari rata-rata jumlah pelatihan yang diambil seorang penerima Kartu Prakerja. Tiga pelatihan di antara tujuh tersebut adalah: (1) Sukses Jualan Online di Marketplace, (2) Kursus Akuntansi Dasar dan Keuangan Bisnis - Bersertifikat, dan (3) Bisnis Rumahan/UMKM Harus Tahu: Menentukan Badan Usaha.

Saat ini, John berwirausaha online yang menjual berbagai jenis barang, seperti busana wanita, tas wanita, aksesoris wanita, kosmetik, dan ramuan tradisional. Penjualannya dikirim ke area Papua dengan mengambil barang dari Jakarta dan Surabaya. Pada kesempatan itu juga, John menjadi salah satu alumni Kartu Prakerja yang mendapatkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI.

John mendapatkan KUR senilai Rp30 juta. Hal ini akan dia gunakan untuk membangun usaha offline ke depannya, yang menjual berbagai merchandise PON XX 2020 yang akan berlangsung bulan depan. Selain John, KUR juga diberikan BNI kepada alumni Kartu Prakerja lainnya yang memenuhi syarat.

Turut hadir dalam acara ini Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wali Kota Jayapura, Pimpinan Wilayah 16 (Papua/Papua Barat) BNI, dan VP Divisi Hubungan Kelembagaan BNI.

Kartu Prakerja di Papua Barat

Hari sebelumnya di Papua Barat, Airlangga Hartarto mengatakan, masyarakat juga cukup banyak yang telah menjadi peserta Program Kartu Prakerja. Diharapkan, Warga Papua Barat mampu membantu pemulihan ekonomi provinsi ini.

Dia menyebutkan, terdapat 203.991 orang pendaftar dari Papua Barat. Lebih dari 50 persennya lolos verifikasi dan 30.127 menjadi penerima efektif. Adapun total penerima manfaat program ini telah lebih dari 10 juta di seluruh wilayah.

Dia pun merincikan, dalam sebaran penerima Program Kartu Prakerja yang ada di Papua Barat, tertinggi berada di Kabupaten Manokwari 8.167 orang, Kabupaten Fak Fak 4.734 orang dan Kabupaten Sorong 4.438.

Pelatihan dan insentif melalui Program Kartu Prakerja pun diyakininya dapat mendukung upaya pemulihan ekonomi. Sebab, program ini juga merupakan salah satu bantuan semi bansos yang diberikan Pemerintah kepada masyarakat.

Dalam acara Temu Alumni Program Kartu Pekerja di Kota Sorong, Airlangga menyatakan, pertumbuhan ekonomi provinsi di bagian barat Papua ini masih terkontraksi -2,39 persen dan harus terus didorong agar menjadi positif.

“Selain Program Kartu Prakerja, Pemerintah juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM dengan bunga 3 persen," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya