PP Properti Garap Kawasan Komersial hingga Township di KIT Batang

PP Properti garap proyek infrastruktur KIT Batang.
Sumber :
  • Dokumentasi PP Properti.

VIVA – PT PP Properti Tbk (PPRO) melakukan penandatanganan MOU kerja sama penggarapan Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang). Anak perusahaan BUMN konstruksi PT PP tersebut akan berpartisipasi dalam pengembangan kawasan township, commercial dan supporting facilites. 

117.860 UMKM Sudah Masuk Ekosistem Digital PaDi UMKM, Transaksi Capai Rp 7 Triliun

Penandatanganan MoU tersebut dihadiri oleh I Gede Upeksa Negara selaku Direktur Utama PT PP Properti Tbk, Fajar Saiful Bahri selaku Direktur Pengembangan Bisnis dan HCM PT PP Properti Tbk. Kemudian, Galih Saksono selaku Direktur Utama PT KIT Batang, Direktur Keuangan dan HCM KIT Batang Rudi Harjito dan Adler Manarissan Siahaan selaku Direktur Operasi dan Teknik KIT Batang.

I Gede Upeksa  mengatakan, Proyek strategis nasional yang didukung penuh oleh Pemerintah ini memiliki total area 4.300 hektare. Kawasan industri tersebut terbagi dalam 3 cluster yaitu, industrial area & township 3.100 ha dan 800 ha serta cluster Recreational Estate & Township 400 ha. 

Bantu Pemerintah Capai NZE pada 2060, Telkom Indonesia Lakukan Ini

"Situasi tersebut memberikan potensi berkembangnya tenaga kerja yang akan membutuhkan hunian, area perkantoran commercial area serta
hotel," ujar I Gede Upeksa dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 1 September 2021.

Lebih lanjut dia mengatakan, sejalan dengan pengembangan bisnis PPRO, Kawasan Industri Terpadu Batang merupakan proyek strategi nasional yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan perusahaan.

Dorong Inovasi Bisnis Perumahan, BTN Gelar Kompetisi Housingpreneur

Apalagi pengembangan kawasan tersebut didukung penuh juga oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. Khususnya guna mendorong penguatan sektor industri di Indonesia. 

Selain itu datangnya demografi baru pada kawasan ini, akan membuat adanya kebutuhan ketersediaan fasilitas dari segi hunian real estate untuk mendukung kelancaran proses bisnis pada kawasan.

"PPRO akan ikut andil dalam mengembangkan hunian/township pada cluster 1 dan cluster 3," ungkapnya.

Baca juga: Menteri ESDM: Migas Masih Dominasi Sumber Energi di Indonesia

Sebagai informasi, dalam pengembangan KIT Batang tahap I akan dibangun beberapa fasilitas pendukung dan konektivitas kawasan. Antara lain akses sementara kawasan, simpang susun tol KM-371+800, jalan sekunder sepanjang 11,4 km, dan jalan utama sepanjang 5,2 km, marketing gallery. 

Kemudian, perluasan stasiun dan dryport, jaringan listrik, suplai air baku, rumah susun sederhana, dan IPAL sampah yang direncanakan akan selesai pada kuartal III 2021.

KIT Batang memiliki keunggulan berlokasi strategis terletak di sisi utara Tol Trans Jawa dan berbatasan langsung dengan Pantai Utara Jawa. Identitas kawasan nya pun memiliki keunikan yang berbeda-beda serta kualitas lingkungan dan Infrastruktur yang terbangun dengan pengembangan yang terintegrasi. 

"PPRO tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk berpartisiasi dalam mengembangkan kawasan serta turut juga mendukung program Pemerintah," tambahnya.

Properti komersial Apartemen di Denpasar

Indeks Harga Properti Komersial di Bali Meningkat hingga 9,86 Persen

Hasil Survei Perkembangan Properti Komersial (PPKom) mengindikasikan harga properti komersial di Bali meningkat.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024