Cari Modal Kerja, Hero Jual IKEA Sentul City Rp280 Miliar

IKEA Sentul City, Bogor, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA/Tasya Paramitha

VIVA – PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengumumkan soal penjualan IKEA Sentul City kepada PT Archipelago Property Development atau APD, sebagai perusahaan yang juga terafiliasi dengan emiten waralaba ritel tersebut.

Shopee Ungkap Penjualan Produk UMKM Brand Lokal Naik 7 Kali Lipat pada Momen Ini

"Total nilai transaksi seluruhnya adalah Rp280 miliar," sebagaimana disampaikan oleh manajemen HERO dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 1 September 2021.

Dalam keterbukaan yang sama, pihak manajemen HERO menjelaskan bahwa akta jual-beli dari transaksi penjualan aset properti IKEA itu, telah ditandatangani pada 27 Agustus 2021.

Penjualan Turun Menjelang Akhir Tahun, Ini Mobil Daihatsu yang Paling Dicari

Baca juga: Sadis, Gadis Diperkosa 3 Pria di Depan Pacar dan Diperas Rp4 Juta

Pihak manajemen menjelaskan bahwa pendapatan yang diterima perusahaan dari transaksi ini, nantinya akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja dan operasional perseroan, serta mengurangi fasilitas pinjaman.

Ekonom Optimis Penjualan Mobil Capai 1 Juta pada 2025

"Memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan Perseroan yang diciptakan oleh pembayaran utang, serta memberikan Perseroan fleksibilitas keuangan untuk mendukung inisiatif pertumbuhan di masa depan," kata pihak manajemen.

Perseroan berharap pendapatan dari penjualan aset IKEA Sentul City ini akan mampu meningkatkan nilai buku ekuitas di neraca Perseroan. Melalui anak usaha yakni PT Rumah Mebel Nusantara, mereka akan tetap menjadi penyewa properti IKEA Sentul City setelah transaksi berdasarkan perjanjian sewa-menyewa.

Manajemen juga menjelaskan bahwa HERO saat ini tengah menghadapi kondisi perdagangan yang menantang akibat pandemi COVID-19 dan lemahnya kinerja perekonomian. Sehingga, kinerja keuangan yang menantang pada tahun lalu diprediksi juga akan tetap terjadi di tahun ini.

Posisi neraca keuangan HERO dilaporkan juga telah menurun secara signifikan selama 12 bulan terakhir, dengan membukukan posisi kas bersih sebesar Rp168 miliar pada 31 Desember 2020.

"Selanjutnya ada juga pelaporan posisi utang bersih sebesar Rp463 miliar pada 31 Desember 2020," ujar pihak manajemen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya