Menteri ESDM: Migas Masih Dominasi Sumber Energi di Indonesia

Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menegaskan, kontribusi industri hulu minyak dan gas bumi (migas) nasional masih penting dalam upaya Pemerintah menggerakan perekonomian. Baik pada masa pemulihan ekonomi setelah Pandemi COVID-19, maupun di masa depan.

Anindya Bakrie: Kadin Upayakan Pendanaan Transisi Energi dan Perumahan dari Inggris

Arifin mengungkapkan, industri migas masih akan tetap mendominasi sumber energi di Indonesia saat ini. Karena itu perkembangan bisnisnya menjadi sorotan Pemerintah.

Hal itu ditegaskannya dalam pembukaan Pameran dan Konvensi IPA ke-45 2021 bertema 'Realizing Indonesia’s Energy Vision Post Pandemic', secara virtual, Rabu, 1 September 2021. Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) ke-45 berlangsung selama tiga hari secara virtual mulai dari tanggal 1 September hingga 3 September 2021. 

Jelang Nataru, Kapal Tanker PIS Rokan dan Natuna Perkuat Distribusi Energi Nasional

“Migas merupakan salah satu sumber energi yang masih mendominasi di Indonesia, selain batu bara dan energi terbarukan. Industri ini juga merupakan penggerak perekonomian nasional. Keberadaan industri migas telah mendorong munculnya aktivitas perekonomian lain di setiap wilayah kerja,” ujarnya. 

Arifin menambahkan, industri migas harus tetap melaksanakan aktivitas guna mencari dan memproduksi migas mengingat kebutuhan energi Indonesia sangat besar. Terlebih lagi, industri ini merupakan salah satu sektor kritikal. 

RSI Ungkap Potensi Besar Lahan Sawit RI Jadi Penopang Kemandirian Pangan dan Energi

Lebih lanjut dia pun mengaku optimistis, RI masih terus bisa meningkatkan produksi migasnya. Melalui kegiatan eksplorasi dan produksi yang lebih masif dan agresif, dengan target produksi minyak sebesar 1 juta BOPD dan gas sebesar 12 BSCFD pada 2030. 

"Dalam upaya mencapai target tersebut, seluruh pelaku industri hulu diharapkan dapat melaksanakan strategi secara extraordinary,” ungkapnya. 

Selain itu, pemerintah juga tengah fokus dalam menurunkan emisi karbon. Untuk itu, Strategi Energi Nasional yang berisi dua agenda penting, yakni peningkatan produksi migas dan penurunan emisi karbon, sedang disusun. 

"Semoga dengan dilaksanakan rangkaian agenda IPA ke-45, seluruh pemangku kepentingan sektor hulu migas Indonesia dapat kembali memantapkan niat, upaya dan kerja keras bersama. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai tempat yang tepat untuk berinvestasi sehingga memberi manfaat bagi semua pihak," tambahnya.

Sementara itu, Presiden IPA Gary Selbie mengatakan, Pandemi COVID-19 telah menjadi momentum transformasi bersejarah bagi seluruh industri, termasuk hulu migas. Pelaku industri hulu migas di Indonesia harus mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada, terutama ikut menjaga daya tarik investasi.

"Industri hulu migas yang kuat akan berdampak positif pada perekonomian nasional karena memiliki multiplier effect, baik kepada sektor penunjang maupun pengguna," ujar Gary.

Baca juga: Harapan Besar Jokowi ke IPB Bantu Genjot Kemandirian Pangan RI

IPA lanjutnya, mengapresiasi upaya Pemerintah dalam mendukung keberlanjutan industri hulu migas. Karena itu, kolaborasi antara berbagai pihak yang terkait harus terus ditingkatkan.

"IPA percaya, bahwa Indonesia masih memiliki daya tarik yang kuat dari sisi prospek atau cadangan migas. Masih banyak cekungan atau target eksplorasi di Indonesia yang belum dikembangkan," tambahnya. 

Terkait penurunan emisi karbon, lanjut Gary, disadari perlunya keseimbangan antara pencapaian target produksi migas dengan penurunan emisi karbon. Hal ini dapat menghadirkan kejelasan bagi investor migas global yang akan menanamkan modal di Indonesia. 

“Gas bumi merupakan salah satu solusi bagi pemenuhan energi bersih di masa mendatang. Apalagi, serapan gas bumi di dalam negeri masih relatif rendah dan berpotensi untuk dikembangkan,” ujarnya. 

Untuk itu, kebijakan penurunan harga gas bumi bagi industri, disertai dengan pembangunan infrastruktur gas bumi yang memadai. Dinilai, dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan serapan gas bumi. 

Sebagai informasi, IPA Convex 2021 menghadirkan virtual exhibition yang diikuti oleh puluhan perusahaan peserta pameran. Terdiri dari KKKS nasional dan internasional, perusahaan jasa penunjang, lembaga pemerintahan dan sebagainya.

Perhelatan IPA Convex 2021 ini didukung penuh oleh para sponsor yang terdiri dari perusahaan-perusahaan migas nasional dan internasional. Seperti Pertamina, bp Indonesia, Schlumberger, MedcoEnergi, Mubadala Petroleum, Chevron Pacific Indonesia, ExxonMobil Indonesia, INPEX Masela, Petronas, Premier Oil, Repsol, dan lainnya.

IPA Convex 2021 dibuka untuk umum tanpa dipungut biaya. Dengan melakukan registrasi di https://convex.ipa.or.id, pengunjung dapat langsung mengakses program-program yang ditampilkan di virtual platform. Seperti plenary sessions, poster and student presentation, oral presentation, exhibition booth, hingga business matching dengan para perusahaan peserta pameran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya