Survei Ungkap Hambatan Utama yang Bikin Ragu KPR Rumah saat Ini

Pameran Properti Kepemilikan Rumah.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Kebijakan Pemerintah untuk membatasi mobilitas masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia termasuk social dan physical distancing, telah memengaruhi bagaimana pencari rumah mendapatkan informasi tentang hunian yang akan dibeli. Termasuk ketika ingin melihat secara langsung unit idaman mereka. 

Namun, riset terbaru Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2021 menunjukkan, 37 persen responden menyatakan kesulitan melihat lokasi unit tidak lagi dipandang sebagai halangan. Angka yang turun dari 48 persen responden dari semester sebelumnya ini menunjukkan adanya pameran properti secara virtual maupun teknologi yang memungkinkan melihat unit contoh hunian, memudahkan pencari properti berburu hunian idaman meskipun di tengah kebijakan PPKM.

Adanya dukungan teknologi bagi industri properti juga sejalan dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat pada media sosial dan portal properti ketika ingin mendapatkan informasi tentang properti selama pandemi berlangsung. Sejumlah 56 persen responden memilih mendapatkan informasi tentang properti dari portal properti.

Country Manager Rumah.com Marine Novita,  menyatakan bahwa hasil Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2021 tersebut menjadi angin segar di tengah perpanjangan PPKM di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, studi itu menunjukkan minat masyarakat akan pembelian properti masih tinggi.

“Walaupun pandemi masih berlangsung namun masyarakat mulai sadar bahwa papan atau hunian adalah kebutuhan pokok yang harus dibeli jika secara finansial sudah memadai dan bukan hal yang bisa ditunda terus menerus. Apalagi saat ini para pengembang juga sangat agresif menawarkan berbagai jenis hunian dan didukung berbagai kebijakan pemerintah yang memudahkan pembelian properti,” jelas Marine, dikutip dari keterangannya, Rabu, 1 September 2021.

Meski demikian lanjut Marine, tingkat suku bunga menurut persepsi masyarakat makin dianggap sebagai hambatan. Riset itu menunjukkan, 60 persen responden menganggap suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) saat ini berada pada level yang tinggi dan bahkan sangat tinggi. Angka ini naik tipis dari semester sebelumnya yang dinyatakan oleh 59 persen responden.

Masih tingginya tingkat suku bunga KPR juga mengakibatkan tingginya besaran angsuran KPR yang harus dibayar tiap bulan, sehingga menjadi hambatan yang dihadapi ketika mengambil KPR. Hal ini dinyatakan oleh sekitar sepertiga responden atau sejumlah 34 persen responden.

Karena itu mayoritas masyarakat mengharapkan pemerintah mengeluarkan kebijakan dan tindakan terutama agar bisa menurunkan suku bunga KPR. Hal ini dinyatakan oleh 88 persen responden dan merupakan kenaikan dari 85 persen responden pada semester sebelumnya.

Industri Properti Menggeliat, Lippo Karawaci Perluas Penawaran ke Pembeli Rumah Pertama

"Secara historis, langkah BI menurunkan suku bunga acuannya tidak langsung diikuti oleh kalangan perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit khususnya KPR. sehingga walaupun suku bunga BI sudah turun namun industri properti tidak bisa segera langsung merasakan dampaknya," tambahnya.

Selain soal tingkat bunga, dalam Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2021 juga terlihat adanya penurunan kepuasan masyarakat terhadap iklim properti di tanah air. Setelah mengalami kenaikan pada semester sebelumnya, Sentiment Index pada semester kedua ini turun sebanyak 4 poin ke angka 69.

Alasan Denny Sumargo Bawa Kamera saat Datangi Rumah Farhat Abbas, Ternyata Bukan Sekadar Dokumentasi

Baca juga: Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tak Hanya Pulih Setelah Pandemi, Tapi Kuat

Penurunan Sentiment Index ini didorong tiga hal yaitu mahalnya harga properti, sulitnya mencari properti di lokasi yang diinginkan sesuai dengan anggaran yang tersedia dan tingginya tingkat suku bunga KPR. Indeks Sentimen Konsumen ini adalah data longitudinal yang diambil Rumah.com menggambarkan indikasi optimisme, kepuasan, dan minat terhadap properti.

Benarkah Jin Suka di Kamar Mandi? Ini 5 Tempat Lain dirumah yang Jadi Favoritnya!

"Saat ini yang paling penting dilakukan calon pencari rumah dan keluarga muda adalah mempelajari dulu proses pembelian rumah, membandingkan suku bunga dan pilihan pembiayaan, serta mempersiapkan keuangan pribadi agar lebih siap secara finansial ketika akhirnya membuat keputusan," ungkapnya.

Sebagai informasi, Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.031 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Januari hingga Juni 2021.

Ilustrasi properti.

Penjualan Properti Merosot, 4 Faktor Ini Jadi Biang Keroknya

Penjualan properti residensial di pasar primer mencatat penurunan tajam sebesar 7,14% (yoy). Ada apa?

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024