Buwas Ungkap Pihak yang Sengaja Viralkan Beras PPKM Rusak Seperti Batu
- VIVA/Yandi Deslatama
VIVA – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan bahwa ada pihak-pihak yang sengaja memviralkan mengenai bantuan beras yang rusak di Pandeglang Banten untuk mencemarkan nama baik Bulog. Beras itu diketahui adalah bantuan dari pemerintah dalam rangka penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hal itu ditegaskan Budi Waseso atau Buwas, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen Senayan Jakarta, hari ini. Menurutnya, ada pihak yang sebelumnya menjadi pemasok dan penyalur untuk program bantuan beras keluarga sejahtera (Rastra), tidak mendapatkan bagian penyaluran bantuan beras tersebut. Karena seluruhnya ditugaskan kepada Bulog.
"Maka yang kemarin itu di antaranya adalah temuan dari kelompok-kelompok yang dulunya pen-supply, jadi karena tidak dapat, mereka mencari kelemahannya," kata Budi Waseso, Senin, 30 Agustus 2021.
Buwas mengungkapkan, kronologi tersiarnya kabar beras rusak dari Bulog untuk program Bantuan Beras PPKM di Pandeglang Banten. Beras tersebut sempat terkena air hujan saat penurunan dari truk ke kelurahan yang dilakukan oleh transporter.
Baca juga: Bertemu Bank Dunia, Bahlil Ungkap EODB Indonesia Bakal Naik Peringkat
Lebih lanjut menurutnya, hanya terdapat tiga sak beras yang rusak dari total 464 paket yang diterima di kelurahan tersebut. Dikarenakan kondisi beras yang rusak, beras tersebut tidak disalurkan kepada warga dan hanya disimpan di kantor kelurahan.
Namun, tiga karung beras yang rusak tersebut diviralkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan narasi bahwa Bulog menyalurkan beras berkualitas buruk untuk masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM.
"Itu sudah lewat dari tiga hari ada di situ beras itu, dan memang tidak disalurkan. Ditemukan jumlah tiga sak, itu yang diviralkan, padahal itu tidak disalurkan," kata Buwas.
Buwas menegaskan, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian agar dapat diusut secara tuntas. Sehingga, ke depannya hal-hal seperti ini bisa diantisipasi.
"Supaya ini fair, kita juga sudah laporkan ini kepada kepolisian, biarkan kepolisian yang mendalami ini, jadi bukan dari Bulog atau lain-lainnya. Biarkan itu secara benarnya seperti apa," katanya. (Ant)