Dibuka Menguat, Rupiah Diprediksi Melemah Lagi karena The Fed

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 30 Agustus 2021. Rupiah mampu bergerak di level kisaran bawah Rp14.400 per dolar AS.

Bursa Asia Fluktuatif Akibat Pidato Ketua The Fed Terkait Suku Bunga AS

Di pasar spot, hingga perdagangan pukul 09.10 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.380 per dolar AS. Menguat 0,26 persen dari perdagangan sebelumnya di level Rp14.417.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia terakhir berada di level Rp14.431 per dolar AS. Melemah dibandingkan hari sebelumnya di level Rp14.423.

Bursa Asia Semringah Usai Laporan Inflasi AS Picu Spekulasi Turunnya Suku Bunga The Fed

Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat di Awal Pekan, Cermati Saham Berikut Ini

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengungkapkan, pergerakan rupiah yang terjadi sepanjang hari ini masih akan dipengaruhi oleh hasil Simposium Jackson Hole.

Rupiah Lanjut Menguat Pagi Ini Seiring Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Sinyal positif pertama yang meredakan sentimen pelaku pasar keuangan adalah kepastian pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di acara tahunan tersebut mengenai suku bunga.

Dia menekankan, The Fed tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga Fed Fund Rate karena tekanan inflasi dianggap sementara. Varian delta COVID-19 juga masih dianggap risiko.

Meski begitu, Ariston menekankan, pelemahan rupiah masih akan terjadi akibat pernyataan lain Powell. The Fed dikatakannya akan mulai melakukan tapering akhir tahun ini.

"Sinyal dari Powell ini berpeluang mendorong penguatan dolar AS," kata dia kepada VIVA.

Ariston menilai, sinyal tersebut masih akan dikonfirmasi oleh para pelaku pasar keuangan terhadap data tenaga kerja AS yang akan dirilis pada awal-awal pekan ini. Jika membaik, tapering dipastikan terjadi.

"Bila data menunjukkan perbaikan, isu tapering bakal menguat dan tentu bisa mendorong penguatan dolar AS," tuturnya.

Sinyal positif dari dalam negeri yang membantu penguatan rupiah hari ini, dikatakan Ariston, adalah semakin meredanya laju penularan pandemi COVID-19 di Indonesia.

"Kondisi pandemi yang membaik di dalam negeri bisa menahan pelemahan rupiah hari ini. Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.450 dengan potensi support di kisaran Rp14.400," ujarnya. 

Ketua Federal Reserve AS (The Fed), Jerome Powell

Jerome Powell Ungkap Alasan The Fed Tidak Terburu-buru Lakukan Pemangkasan Suku Bunga Lanjutan

Ketua The Fed Jerome Powell, mengatakan tidak akan menurunkan suku bunga dalam jangka waktu dekat. Dalam pidatonya, Powell mengungkapan alasan lengkap atas langkah itu.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024