Cara BukuWarung Dukung UMKM Go Digital Capai 30 Juta pada 2030
- The Financial Express
VIVA – Perusahaan rintisan berbasis teknologi digital kini kian merambah layanan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peranan mereka bahkan membantu pengelolaan keuangan UMKM.
BukuWarung misalnya, perusahaan teknologi penyedia ekosistem finansial digital ini sejak dua tahun berdiri di Indonesia menyatakan telah menggaet 6,5 juta UMKM dari total 65 juta di Indonesia.
Melalui aplikasinya, mereka membantu pembukuan digital, etalase online hingga pembayaran. Bahkan, kini juga akan merambah pada program pelatihan untuk meningkatkan kapabiltas UMKM.
Baca juga: Sri Mulyani Perkirakan Penerimaan Pajak 2021 Tak Capai Target
"Berjumlah sekitar 65 juta dan memberikan kontribusi lebih dari 60 persen pada perekonomian negara, UMKM menjadi kelompok kunci yang akan membawa Indonesia menjadi pemain ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara," kata CEO dan Co-Founder BukuWarung, Abhinay Peddisetty, Rabu, 25 Agustus 2021.
Dengan fokus pada UMKM, BukuWarung mampu meraih pendanaan Rp861 miliar pada Juni 2021. Membuat total investasi yang dikumpulkan BukuWarung mencapai Rp1,1 triliun atau US$80 juta.
Bahkan, nilai pendanaan yang setara dengan US$60 juta tersebut juga menjadikan pendanaan Seri A terbesar yang pernah diterima oleh startup bidang UMKM secara global.
Melalui berbagai layanan yang ditawarkan, diharapkan mampu mendukung target jumlah UMKM yang go digital mencapai 30 juta pada 2030 dari yang per 2020 baru sebanyak 11,7 juta.
Untuk itu, Abhinay menekankan, demi membawa UMKM go digital BukuWarung juga diperkuat dengan program Komunitas Juragan Bisnis, berupa rangkaian pelatihan kepada UMKM.
"Dimulai sejak April 2020, inisiatif ini berhasil mendampingi lebih dari 4.000 UMKM dengan keterampilan akuntansi pencatatan keuangan digital, pengoptimalan etalase online untuk pengembangan usaha, serta pembayaran digital untuk transaksi bisnis mereka," tuturnya.
Di sisi lain, dia melanjutkan, di tengah besarnya peluang UMKM masuk ranah digital, BukuWarung juga berencana menggandakan jumlah timnya menjadi 300 karyawan yang tersebar di Indonesia, Singapura, India, serta beberapa negara lainnya.
"Di samping itu, turut berandil mendukung penanganan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung di Indonesia, BukuWarung telah menyumbangkan dana bantuan sebesar Rp576 juta untuk pengadaan lebih dari 1.000 konsentrator oksigen," tegas dia.
Digitalisasi UMKM memang menurutnya masih menjanjikan. Abhinay mengatakan, potensi ekonomi digital Indonesia diprediksi nilainya bisa menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara pada 2030 mendatang.
Sepanjang 2020, nilai transaksi perdagangan digital Indonesia mencapai Rp253 triliun, dan tahun ini akan meningkat menjadi Rp330,7 triliun. Pemerintah pun terus mendorong digitalisasi UMKM tradisional.