BRI Catat Laba Rp12,54 Triliun pada Kuartal II-2021

Dirut BRI, Sunarso pada kegiatan BRI Microfinance Outlook 2021
Sumber :
  • Humas BRI

VIVA – Di tengah pandemi yang sudah berlangsung selama 1,5 tahun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI masih mampu untuk terus mencatatkan kinerja positifnya di kuartal kedua tahun ini.

Pendapatan Global McDonald hingga Starbucks Babak Belur Akibat Aksi Boikot 

"Sampai dengan akhir kuartal II-2021, BRI mampu mencatatkan laba sebesar Rp12,54 triliun atau tumbuh double digit sebesar 22,93 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 24 Agustus 2021.

Sementara itu, penyaluran kredit BRI secara konsolidasian tercatat mencapai Rp929,40 triliun, di mana 80,62 persen diantaranya disalurkan kepada UMKM. Pencapaian kredit tersebut ditopang pertumbuhan kredit mikro BRI yang tumbuh sebesar 17 persen secara year-on-year (YoY).

Dukung Ketahanan Pangan, PT Berdikari Jamin Stabilitas Harga dan Stok Pangan Ternak Bagi Masyarakat

Baca Juga: 6 dari 10 Orang Terkaya di Indonesia Hartanya Turun Hari Ini

Sunarso menjelaskan, keberhasilan BRI mencatatkan kinerja cemerlang tersebut merupakan hasil dari strategi transformasi BRI yang telah dipersiapkan sejak jauh hari. 

Cara BKI Bangun Kesinambungan Bisnis dengan Mitra Kerja hingga Pelanggan

Pada 2016 lalu, Sunarso mengaku pihaknya sudah merancang strategi untuk menjaga pertumbuhan perseroan melalui konsep besar BRIvolution 1.0. "Program tersebut diuji coba pada 2017 dan telah dilaksanakan hingga tahun 2020 lalu," ujarnya.

Saat itu, berlandaskan BRIvolution 1.0, Sunarso menjelaskan bahwa pihaknya ingin mencapai target menjadi 'The Most Valuable Bank in Southeast Asia & Home to The Best Talent'.

"Namun, sejak awal 2020 masalah pandemi COVID-19 melanda Indonesia, dan menyebabkan krisis ekonomi yang dipicu masalah kesehatan sehingga memukul perekonomian dunia termasuk Indonesia," kata Sunarso.

Sunarso menambahkan, Non-Performing Loan (NPL) BRI juga tercatat naik, terutama pada nasabah di segmen pelaku UMKM yang selama ini telah menjadi tulang punggung BRI.

"Itu (UMKM) yang dulu tidak kena krisis, sekarang kena krisis. Maka kita harus me-review transformasi kita. BRIvolution 1.0 itu menjadi BRIvolution 2.0. Kami tetapkan mulai 2020," ujarnya.

Diketahui, BRI juga memiliki visi sebagai 'Home to The Best Talent', yang difokuskan menjadi Champion of Financial Inclusion. Hal itu akan mengembalikan fokus bank dengan jejaring terluas di Tanah Air tersebut pada khitahnya di segmen UMKM, termasuk usaha Ultra Mikro (UMi).

Champion of Financial Inclusion pun dimaksudkan untuk menjaga pertumbuhan berkesinambungan BRI. Pihaknya mencari sumber pertumbuhan baru dengan prinsip go smaller, dengan fokus pada segmen usaha yang lebih kecil dari mikro yakni ultra mikro. Tentunya, dengan tenor pendek sesuai kebutuhan atau go shorter.

BRI pun memperkuat digitalisasi layanan jasa keuangannya atas prinsip go faster, sehingga prinsip go cheaper atau berbiaya murah dan efisien tercipta. Maka, Champion of Financial Inclusion pun diterjemahkan sebagai BRI harus mampu melayani masyarakat sebanyak mungkin, dengan biaya semurah mungkin melalui digitalisasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya