Creative Hub Labuan Bajo Bikin Produk Lokal Mampu Bersaing Global

Sandiaga Uno berdialog dengan pelaku usaha parekraf Labuan Bajo
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memastikan bahwa pusat kreativitas atau creative hub yang berada di Puncak Waringin, Labuan Bajo, akan menjadi pusat meningkatnya pertumbuhan ekonomi kreatif produk masyarakat setempat.

Tragis, Penampakan Sekolah Reyot Seperti Kandang Hewan di Manggarai Timur

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Zet Sony Libing mengatakan, saat ini sudah terdapat produk-produk unggulan yang akan dipasarkan secara optimal di tempat itu. Di antaranya produk tenunan, kuliner hingga kriya.

"Tentu saja saat ini sedang berjalan dan kami harap ke depan Pemerintah atau kami membangun creative hub di beberapa tempat, baik itu Pulau Sumba, Pulau Timor, Alor maupun pulau lainnya," tutur dia, dalam diskusi virtual, Senin, 23 Agustus 2021.

Polri Lakukan Kegiatan Pemulihan Trauma ke Anak-anak Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Dia menjelaskan, produk-produk tenun saat ini telah memiliki kualitas yang mampu bersaing di tingkat global. Selain itu, juga ada produk yang berkualitas tinggi seperti Kopi Flores, Gula Semut hingga Topi Orang Rote.

Menurutnya, creative hub dapat menopang daya wisata Provinsi NTT yang memang sudah dikenal indah. Banyak destinasi wisata unggulan yang menawarkan keindahan alam seperti di Labuan Bajo, Wee Rebo, Danau Kelimutu, Kampung Bena hingga Kabupaten Alor.

Pemerintah Gandeng Pelaku Ekonomi Kreatif untuk Perkuat Ekosistem di Indonesia

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo terus berupaya mendorong pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN prioritas Labuan Bajo. Salah satunya adalah dengan membangun creative hub atau pusat kreativitas di kawasan Puncak Waringin.

Proyek dengan nilai sekitar Rp30 miliar tersebut akan jadi pusat kreatif masyarakat di Labuan Bajo, yang nantinya akan menyajikan hasil kreativitas dari Usaha Kecil Menengah (UKM) di sekitar Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Tak hanya itu, Jokowi menuturkan, selain pengembangan infrastruktur penunjang pariwisata, pihaknya juga akan menyiapkan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pariwisata di kawasan ini.

"Akan ada training-training yang berkaitan dengan pariwisata, dengan usaha kecil, usaha mikro, dan dalam semua hal memang harus kita injeksi. Kita berikan training agar packging, brand setiap produk naik," tutur Presiden.

Dalam kesempatan Itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menegaskan, NTT memiliki banyak potensi ekonomi kreatif yang masih bisa dimaksimalkan. Sedikitnya ada sekitar 17 subsektor ekonomi kreatif yang menjadi perhatiannya untuk dikembangkan.

Baca juga: Kemnaker Ingatkan Penyandang Disabilitas Berhak Dapat Kesempatan Kerja

"Pertama adalah tenun, kedua adalah makanannya seperti ikan kuah asam, terakhir adalah dari Menggarai Barat dengan topi yang sangat bagus dan selalu saya pakai itu sangat nyaman dan terbuat dari bambu. Dan banyak lagi produk dari NTT yang saya sangat suka," ungkapnya.

Lebih lanjut Sandiaga mengungkapkan, Pemerintah juga menyiapkan sejumlah agenda pariwisata untuk menarik minat kunjungan selepas pandemi berakhir. Seperti, wisata olahraga, wisata berbasis alam terbuka, dan budaya hingga wisata edukasi.

Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan daerahnya memiliki julukan 'New Tourism Territory' saat ini. Karena, NTT memiliki destinasi wisata yang unik, komplet, dan memiliki daya saing.

Viktor pun mengaku telah berkeliling dunia guna memastikan hal tersebut. Oleh sebab itu dia optimis pesona NTT akan mendunia di masa depan.
 
“Saya akhirnya menyimpulkan bahwa NTT adalah daerah yang paling indah di dunia. Di sini ada gunung dan savana yang indah,air terjun,  danau warna-warni, bahkan ada bukit batu warna-warni. Di sini ada budaya yang indah dan sangat beragam,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya