Mau Investasi Aman Sambil Rebahan Kala Pandemi? Begini Caranya

Ilustrasi investasi digital.
Sumber :

VIVA – Kondisi ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19 sekitar dua tahun terakhir ini memperpanjang konsolidasi yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal itu disebut menyebabkan sehingga sudah empat tahun lamanya IHSG tidak bergerak ke mana-mana.

IHSG Ditutup Amblas 0,55 Persen saat 10 Saham Kompak Melambung Tinggi

Berkaca pada hal tersebut, investor di Indonesia harus benar-benar cermat dalam menentukan instrumen investasinya. Sehingga, apa yang diharapkan, yaitu investasi yang tetap produktif kala pandemi dapat terwujud.

Merespons hal tersebut, Direktur Utama Trimegah Asset Management, Antony Dirga berpendapat, saat ini reksa dana campuran menjadi instrumen investasi yang menjanjikan di masa pandemi dengan kondisi ekonomi yang fluktuatif. 

IHSG Menguat pada Sesi I, Saham KETR hingga POLU Melejit

Sebab, komposisi instrumen investasi tersebut yang tidak mengharuskan minimum investasi pada saham sebesar 80 persen. Hal itu menjadikan investasi terselamatkan karena bersifat fleksibel dan adaptif.

"Stabil di satu sisi. Cuma indeks saham yang kita harapkan rata-rata naik per tahun ternyata malah stagnant. Indeks LQ45 malah lebih parah, delapan tahun tidak ke mana-mana," kata Antony dalam webinar bertajuk 'Investasi Paling Absolut buat Kaum Rebahan', dikutip Sabtu, 21 Agustus 2021.

IHSG Dibuka Menguat Usai BI Tahan Suku Bunga Acuan 6%

Baca juga: LV Logistics Datangkan Muatan Kargo Raksasa 1.400 Ton dari Korsel

Menurut Antony, potensi tersebut membuat fund manager atau manajer investasi lebih memilih instrumen investasi lebih cermat yang mampu mengalahkan pasar. Langkah itu pun diterapkan di Trimegah AM dengan mengubah perspektif lama yang selalu mengacu pada indeks tertentu, menjadi mengambil approach yang lebih fleksibel. 

"Campuran boleh 1 hingga 79 persen per tipe instrumen, bebas bergerak, fleksibel dan adaptif. Itu dimungkinkan untuk menghadapi market yang volatile, hadirlah Reksa Dana Campuran Trimegah Balanced Absolute Strategy (BASTRA)," ujar Antony.

Antony menyarankan, kepada investor untuk melakukan due dilligence yang mendalam dalam memilih manajer investasi. Sehingga mereka bisa mengerti approach dan strategi yang digunakan oleh manajer investasi tersebut. 

"Mulailah untuk mengikuti kelas-kelas edukasi atau webinar gratis yang sering diadakan oleh banyak manajer investasi, termasuk Trimegah AM di Zoom, Instagram maupun YouTube. 

Selain itu dia pun menyarankan, investor untuk melakukan investasi sesuai dengan profil risiko masing-masing. Sehingga investasi yang dilakukan lebih terukur.

"Masa pandemi ini, fund manager juga ada WhatsApp group, yang aktif pantau saham. Ada zoom harian atau ketika work from office bisa langsung diskusi setiap waktu, setiap hari kami pantau data. Investor cukup rebahan dan biarkan kami fund manager jungkir balik bekerja memeras otak untuk menghasilkan yang terbaik di BASTRA dan bagi investor," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya