Aliran Modal Asing Masuk RI Capai Rp14,56 Triliun Sejak Awal 2021
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Bank Indonesia mencatat, terjadi aliran modal asing yang masuk hingga pekan ke-3 Agustus 2021. Aliran modal asing ini masuk meski salah satu indikator risiko mengalami kenaikan.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan pada periode transaksi 16-19 Agustus 2021, terjadi aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik Rp3,49 triliun.
Besaran aliran modal yang masuk ini secara neto terdiri dari aksi beli nonresiden di pasar Surat Berharga Negara (SBN) RI Rp1,75 triliun dan beli neto di pasar saham Rp1,74 triliun.
Baca Juga: Sri Mulyani: Korupsi Paling Ampuh Membuat Negara Hancur
"Berdasarkan data transaksi 16-19 Agustus 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp3,49 triliun," kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 20 Agustus 2021.
Dengan demikian, Erwin menekankan, secara tahun berjalan atau year to date (ytd), aliran modal asing yang masuk dari awal tahun ini hingga 19 Agustus 2021 telah mencapai Rp14,56 triliun.
Kondisi tersebut terjadi seiring dengan salah satu indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara, yakni premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia turun.
Menurut Erwin, Premi CDS Indonesia 5 tahun telah turun ke level 72,64 basis points (bps) per 19 Agustus 2021. Sebelumnya premi CDS ini 73,50 bps per 13 Agustus 2021.
Sementara itu, nilai tukar rupiah dikatakannya mengalami kenaikan pada hari ini. Pada penutupan perdagangan kemarin di level Rp14.400 sedangkan hari ini di buka di level Rp14.450.
"Pada pagi hari, Jumat, 20 Agustus 2021, rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.450 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun naik di level 6,32 persen," ungkap Erwin.