Sri Mulyani: Korupsi Paling Ampuh Membuat Negara Hancur

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantornya.
Sumber :
  • instagram @smindrawati

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan fokus pemerintah untuk bangkit dan keluar dari perangkap negara berpendapatan menengah atau dikenal middle income trap

KPK Sita Rumah Mewah di Medan Terkait Korupsi Pengadaan Lahan di Rorotan Jakarta Utara

Akan tetapi, dia menekankan, ada satu penyakit yang hingga saat ini terus berkembang dan melanda semua negara. Penyakit itu adalah korupsi yang terbukti ampuh hancurkan negara.

"Korupsi adalah musuh yang paling ampuh membuat suatu negara itu hancur," kata dia saat memberikan sambutan di acara Peluncuran Buku Indonesia 2045, Jumat, 20 Agustus 2021.

Jaksa Dakwa Eks Sekretaris Basarnas Rugikan Negara Rp20,4 Miliar

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 20 Agustus 2021: Global Stagnan, Antam Turun

Bukan hanya Pandemi COVID-19 yang hingga saat ini telah menekan perekonomian banyak negara, korupsi dikatakannya juga mampu membuat negara secara keseluruhan lumpuh.

Tanggapan Pihak Eks Bos Timah soal Kesaksian Auditor BPKP di Sidang Korupsi Timah

"Memang korupsi menjadi salah satu penyakit yang banyak sekali di semua negara dunia melumpuhkan negara tersebut," kata mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini.

Meski demikian, Sri menegaskan, untuk menyehatkan institusi-institusi di Indonesia dari penyakit korupsi, menurutnya juga harus ada perbaikan mendasar di banyak sektor.

"Kalau kita bicara institusi yang sehat beyond corruption itu juga penting. bagaimana formulasikan policy yang baik di mana konflik kepentingan akan muncul, di mana kompetisi antar kepentingan akan muncul," tutur dia.

Dengan demikian, Sri menekankan, ketika keuangan negara sehat dari penyakit korupsi, maka negara tersebut akan mampu memanfaatkan dananya untuk mendorong perbaikan sumber daya manusianya.

Peningkatan sumber daya manusia itu harus diarahkan dengan melakukan reformasi pendidikan agar memiliki kapasitas intelektual yang komplit dan kemampuan kerja yang optimal serta adanya reformasi kesehatan.

"Untuk menghindari middle income trap satu kuncinya institusi yang baik, tidak hanya kelembagaan tapi cara kerja kita yang menghasilkan policy yang baik. Memang korupsi menjadi salah satu penyakit," tegasnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya