Jokowi: Tahun 2022, RI Masih Akan Dihadapkan pada Ketidakpastian
- YouTube Sekretariat Presiden
VIVA – Presiden Joko Widodo menyebut bahwa masa pandemi COVID-19 kemungkinan masih belum berakhir. Bahkan Kepala Negara menyebut, hingga tahun depan kondisi Indonesia masih diselimuti ketidakpastian.
"Di tahun 2022, kita masih akan dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi. Kita juga harus bersiap menghadapi tantangan global lainnya," kata Presiden saat menyampaikan Pidato Kenegaraan Dalam Rangka Penyampaian Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN Tahun Anggaran 2022 di Kompleks Parlemen Senayan, Senin 16 Agustus 2021.
Baca juga: Kuartal II, Utang Luar Negeri Turun Jadi US$415,1 Miliar
Menurut Jokowi tantangan yang harus dihadapi selain penyebaran virus Corona, adalah ancaman perubahan iklim, dinamika geopolitik, serta pemulihan ekonomi global yang belum merata.
Untuk itu, kata dia, pemerintah ingin kas negara tahun depan harus antisipatif, responsif dan fleksibel dalam merespons ketidakpastian.
"Namun tetap mencerminkan optimisme dan kehati-hatian. APBN berperan sentral untuk melindungi keselamatan masyarakat dan sekaligus sebagai motor pengungkit pemulihan ekonomi. Sejak awal pandemi, kita telah menggunakan APBN sebagai perangkat kontra-siklus atau countercyclical, mengatur keseimbangan rem dan gas, mengendalikan penyebaran COVID-19, melindungi masyarakat rentan dan sekaligus mendorong kelangsungan dunia usaha," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden pun menetapkan angka penerimaan negara sebesar Rp 1.840,7 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022. Dengan rencana belanja negara sebanyak Rp 2.708,7 triliun.
Mayoritas anggaran masih berkutat fokus pada penanganan pandemi, reformasi sistem kesehatan hingga percepatan penurunan stunting hingga kesinambungan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). (dum)