Di Tengah Pandemi, Jokowi Tegaskan Fokus Ciptakan Lapangan Kerja 

Presiden Jokowi menghadiri sidang tahunan MPR RI pada HUT RI ke 76
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Jokowi memastikan, pemerintah tidak hanya akan fokus menangani krisis yang diakibatkan oleh Pandemi COVID-19. Namun, juga akan terus fokus menciptakan perekonomian Indonesia yang berkelanjutan.

Bela Jokowi, Rampai Nusantara Tak Sependapat Dengan Hasto Soal Kriminalisasi Terhadap Anies

Menurutnya, yang lebih utama saat ini dan merupakan solusi bagi perekonomian yang berkelanjutan adalah adanya kepastian agar masyarakat Indonesia bisa memperoleh pekerjaan yang layak.

Hal ini dia sampaikan saat menyampaikan Pidato Kenegaraan Presiden RI pada SIdang Tahunan MPR bersama dengan DPR dan DPD RI pada Senin, 16 Agustus 2021.

Eks Wantimpres Kecewa, Bilang Harusnya Jokowi Jadi Negarawan saat Pilkada

Baca Juga: Banyak Sentimen Positif Topang Nilai Tukar Rupiah Hari ini

"Pekerjaan yang layak dan mendongkrak perekonomian nasional. Pandemi memang telah banyak menghambat laju pertumbuhan ekonomi, tetapi pandemi tidak boleh menghambat proses reformasi struktural perekonomian kita," tuturnya.

Mencapai Kebebasan Finansial Lebih Cepat dengan Prinsip FIRE (Financial Independence, Retire Early)

Struktur ekonomi Indonesia yang selama ini lebih dari 55 persen dikontribusikan oleh konsumsi rumah tangga, menurutnya harus terus dialihkan menjadi lebih produktif dengan mendorong hilirisasi, investasi dan ekspor.

"Fokus pemerintah adalah menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja baru yang berkualitas. Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja terus kita percepat," papar dia.

Untuk itu, dia melanjutkan, pemerintah telah mengimplementasikan fokus tersebut salah satunya dengan diluncurkannya One Single Submission (OSS) Berbasis Risiko yang dianggapnya sangat mempermudah izin usaha.

"Urusan perizinan, pengurusan insentif dan pajak bisa dilakukan jauh lebih cepat, lebih transparan, dan lebih mudah. Kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya," ujar Jokowi.

Pada periode Januari sampai Juni 2021, realisasi investasi Indonesia, tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan, sedikitnya Rp442,8 triliun, dengan rincian 51,5 persen di Luar Jawa, dan 48,5 persen di Jawa.

"Investasi ini menyerap lebih dari 620 ribu tenaga kerja Indonesia. Penambahan investasi di bulan-bulan ke depan ini kita harapkan bisa memenuhi target Rp900 triliun, serta menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian secara lebih signifikan," ujar dia.

Dengan catatan ini, Jokowi menilai, perkembangan investasi harus menjadi bagian terintegrasi dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Peningkatan kelas pengusaha UMKM menjadi agenda utama.

"Berbagai kemudahan disiapkan untuk menumbuhkan UMKM, termasuk kemitraan strategis dengan perusahaan besar, agar cepat masuk dalam rantai pasok global. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk UMKM," tegas dia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya