Konsep Koperasi Bung Hatta Ingin Dihidupkan Lagi Demi Ekonomi Rakyat

Ilustrasi aktivitas koperasi
Sumber :
  • VIVAnews/Ochi April

VIVA – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan pentingnya mengimplementasikan ide dan gagasan koperasi yang dicetuskan oleh Proklamator Mohammad Hatta atau Bung Hatta. Karena koperasi memang membentuk perekonomian masyarakat.

Megawati menilai, saat ini implementasi koperasi di Indonesia seperti maju mundur saja. Maka perlu untuk dihidupkan kembali.

"Kenyataannya bagaimana melihat lapangan KUD (Koperasi Unit Desa) dulu akhirnya yang jadi pengurusnya bukan rakyat di desa, tapi kan pemimpin-pemimpin desanya. Akhirnya kita jalan, karena tidak mengerti yang diinginkan oleh rakyat itu apa," ujar Megawati, saat hadir pada peringatan HUT Ke-199 Proklamator RI Mohammad Hatta yang digelar oleh Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDI Perjuangan secara virtual, Kamis 12 Agustus 2021. 

Presiden RI kelima itu lantas mengajak untuk melihat kembali, perjuangan Bung Hatta. Melewati berbagai pertempuran, hingga melahirkan ide koperasi untuk kemandirian rakyat Indonesia.

Konsep koperasi menurutnya, tidak perlu jauh-jauh mencari ilmunya. Cukup menengok apa yang disampaikan Bung Hatta. Kalau perlu, Megawati menambahkan, libatkan anak-anak muda untuk terjun di dalamnya. 

"Membangun koperasi itu maunya piye gitu loh. Yang diinginkan Bung Hatta itu loh, makmur, sejahtera, ada di UUD 1945 kita. Jangan seremonial-seremonial melulu," tutur Megawati.

"Kalian bisa ke luar negeri, tapi boleh lihat anak rakyat, karena enggak punya uang, nggak bisa sekolah," sambung Ketua Dewan Pengarah BPIP ini.

Maka menurut Presiden RI ke-5 itu, perlu saatnya untuk kembali menghidupkan konsep koperasi yang digagas oleh Bung Hatta dulu.

Kembangkan Ekonomi Sirkular, Koperasi Pemulung Terima Dana Lingkungan KLHK

"Jadi, tolong lah kumpulin untuk menindaklanjuti koperasi yang diinginkan Pak Hatta itu opo toh. Kok sampai sekarang enggak jalan? Itu pikiran saya, why (mengapa)? Itu ide bagus," tutur Megawati. 

Di kesempatan yang sama, putri Bung Hatta yakni Meutia Farida Hatta mengatakan, perjuangan para pendiri bangsa untuk merdeka adalah mencapai kemandirian nasional. Dia bilang, kunci kemandirian itu pula bagaimana kesadaran rakyat akan harga diri dan kedaulatan terlepas dari penjajahan bangsa lain. 

Megawati Heran dengan Orang Indonesia: Banyak yang Stres, Padahal Sudah Merdeka

Bung Hatta selalu menekankan pemberdayaan ekonomi rakyat. Itu bisa diartikan, memandirikan rakyat ekonominya dan menjadikan tulang punggung ekonomi nasional. Karena, rakyat lah yang memproduksi kebutuhan pokoknya sendiri.

"Jadi Bung Hatta berulang kali mengatakan, bahwa kita harus memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Jadi lagi-lagi kemandirian memenuhi sendiri kebutuhan dalam negeri. Jadi titik tolaknya adalah kita jangan mengekspor barang mentah, tapi ekspor harus hasil jadi yang kita olah dulu, supaya ada pekerjaan, ada uang, pemasukan, lalu mereka punya daya beli," papar Meutia.

Penjelasan Sultan HB X soal Relokasi PKL di Teras Malioboro 2

Dia menegaskan, dengan meningkatkan produktivitas rakyat di atas tanah rakyat, maka perekonomian rakyat akan berkembang. Dengan begitu, berdampak pada peningkatan kemakmuran rakyat. 

"Kalau ekonomi rakyat berjalan, dan koperasi juga disitu, dibangun untuk melaksanakan apa yang berkembang di ekonomi rakyat, saya kira ini bisa maju. Koperasi itu kan usaha bersama untuk menolong diri sendiri secara bersama-sama," kata Meutia.

Ilistrasi impor gula (foto ilustrasi)

Inkoppol dan Inkop Kartika Disebut Minta Impor Gula Demi Stabilitas Harga pada 2016

Induk Koperasi Polri (Inkoppol) dan Induk Koperasi Kartika merupakan dua di antara banyak pihak yang merekomendasikan agar impor gula dilakukan pada 2016.

img_title
VIVA.co.id
9 November 2024