Sudah 160 Perusahaan di Jabar Daftarkan Pekerjanya untuk Divaksin

(Ilustrasi) Vaksinasi COVID-19.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Sebanyak 6 juta karyawan pabrik di Jawa Barat dinyatakan masuk dalam daftar prioritas vaksinasi vaksin COVID-19. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) akan mempercepat realisasi kekebalan kelompok atau Herd Immunity akhir 2021 khususnya di kalangan dunia usaha.

Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

Ketua Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik mengungkapkan bahwa terjadi kondisi kesulitan permintaan ketersediaan vaksin ke Pemerintah. Agar vaksinasi tetap berjalan, pihaknya bekerjasama dengan TNI dan Polri dalam penyediaan vaksin.

"Data ini langsung berubah, diperkirakan 6 juta karyawan, vaksinasi baru 2 koma sekian. Kalau kita bicara pemulihan ekonomi, kesulitan pengusaha besar pun luar biasa, tidak ada jalan lain kecuali vaksinasi," ujar Ning kepada wartawan, di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 12 Agustus 2021.

Retno Marsudi Diangkat Jadi Direktur Perusahaan Singapura Gurin Energy

Menurutnya, vaksinasi karyawan ini dijalankan dengan skema pembiayaan donasi dari para pengusaha dengan nominal Rp200 ribu untuk per karyawan. Dari data sementara, perusahaan yang ikut serta untuk memvaksinasi 6 juta karyawan mencapai 160 perusahaan.

Baca juga: PLTS Atap Makin Populer Digunakan Industri, Ini Keuntungannya

10 Cara Cerdas Menghemat Biaya Perawatan Anabul di Rumah

"Apindo tahu persis vaksinasi jadi kunci, 160 perusahaan memvaksin, memang masih berjalan 60 persennya untuk karyawan 40 persennya untuk umum, pelajar, petani, nelayan, keluarga karyawan, lingkungan karyawan," katanya.

"Kita kumpulkan dana dalam bentuk pelayanan vaksinasi gratis. Ini dari masing - masing pengusaha 200 ribu per karyawan itu untuk biaya masyarakat termasuk untuk (vaksinasi) drive thru," tambahnya.

Ning menerangkan, progres vaksinasi di daerah - daerah tak dipungkiri masih dihadapkan dengan tantangan hoaks tentang vaksin di kalangan masyarakat. Yaitu, masih ada yang tidak mau menerima vaksin.

"Kita rangkul santri agar bisa memberikan edukasi langsung. Saya bisa paham pak gub (Ridwan Kamil) menyampaikan jatah yang diterima belum maksimal. itu kenapa kita lebih minta bantuan ke TNI-Polri," katanya.

Ning memastikan, penerapan protokol kesehatan jadi kepatuhan industri di Jawa Barat. Bahkan, pihaknya keberatan jika masih ada yang menduga adanya industri yang lalai terhadap prokes COVID-19 dan mengabaikan karyawannya. Dengan vaksinasi, lanjut Ning, jadi benteng utama bagi karyawan untuk tetap produktif di masa pandemi.

"Maka perusahaan besar itu juga bisa merasa aman karena tidak lagi diganggu oleh karyawan yang Isoman. kemudian PPKM lagi. Kondisi kita antara senang dan susah," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya