Pendapatan Bumi Resources Minerals Naik Signifikan Semester I-2021
- Bumi Resources Minerals
VIVA – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyampaikan kinerja keuangan Semester I-2021 yang semakin membaik.
Direktur Utama BRMS, Suseno Kramadibrata menjelaskan, pada periode itu pendapatan perusahaan meningkat dari sebelumnya US$2.550.319 menjadi US$6.122.370.
"Pada periode yang sama, laba (rugi) usaha BRMS juga semakin membaik, dari sebelumnya minus US$688.321 menjadi US$1.586.33," kata Suseno dalam keterangan keterangannya, Kamis, 12 Agustus 2021.
Suseno menjabarkan, laba bersih BRMS mengalami kenaikan secara signifikan, dari sebelumnya US$955.388 menjadi US$3.632.548. Hampir 60 persen dari pendapatan BRMS berasal dari penjualan produk emasnya ke para pembeli, seperti misalnya PT Aneka Tambang Tbk dan PT Bhumi Satu Inti.
"Sekitar 40 persen dari pendapatan perusahaan berasal dari jasa penasihat pertambangan terhadap Bellridge Holdings Limited," ujarnya.
Selain itu lanjutnya, BRMS membukukan pendapatan lain-lain sekitar US$30 juta. Yang, terdiri dari penghapusan utang, penilaian persediaan, dan penerimaan cicilan pelunasan piutang.
Baca juga: Mau ke LTC Glodok Tapi Belum Divaksin, Pengelola Kasih Solusinya
Dia menjelaskan, penghapusan utang merupakan pendapatan yang dicatat karena adanya penghematan biaya oleh perusahaan yang terjadi. Karena, dihapuskannya utang kepada salah satu kontraktor terkait dengan pekerjaan pembangunan pabrik pengolahan bijih emas di Poboya, Palu.
Penilaian Persediaan merupakan pendapatan yang berasal dari tambahan persediaan bijih (ore stock pile) yang ditinggalkan oleh para penambang liar sebelumnya. Penerimaan Cicilan Pelunasan Piutang mengacu kepada Akta Pengakuan Utang tertanggal 23 Februari 2021.
Akta itu menyatakan, anak usaha BRMS menerima cicilan pelunasan secara berkala dari pihak ketiga tertagih sampai tagihan (piutang) terkait lunas selambat-lambatnya di tanggal 31 Desember 2021.
Selain itu, pada Semester I-2021 BRMS juga membukukan biaya sekitar US$29 juta di laporan laba rugi, yang merupakan pengurangan dari akun Aset Pajak Tangguhan di laporan neraca. Akun tersebut merupakan kerugian pada anak usaha di masa lampau, yang telah dikapitalisasi menjadi aset di laporan neraca.
Kerugian yang telah dikapitalisasi menjadi aset tersebut (dalam bentuk aset pajak tangguhan) harus seluruhnya di amortisasi (dihapuskan). Sebagai, biaya di laporan rugi laba dalam periode 5 tahun sejak pencatatannya.
"Konstruksi pabrik pengolahan bijih emas kedua kami di Palu masih sesuai skejul untuk dapat diselesaikan di bulan Mei 2022. Pabrik baru ini akan memiliki kapasitas untuk mengolah sampai dengan 4.000 ton bijih per harinya," kata Suseno.
"Hal ini akan meningkatkan volume produksi emas kami secara signifikan pada semester kedua di tahun depan. Saat ini, kami masih memproduksikan emas dari pabrik pengolahan pertama dengan kapasitas pengolahan sekitar 500 ton bijih per hari sejak awal tahun 2020 lalu," ujarnya.