Apindo Kritik Tarif PCR Belum Juga Turun, di India Cuma Rp97 Ribu

Ketua Umum Apindo sekaligus Ketua PHRI, Hariyadi Sukamdani
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengusulkan tarif PCR Test untuk COVID-19 turun seperti di India. Hal ini dinilai penting untuk meningkatkan testing dan mencegah penularan yang lebih tinggi di masyarakat. 

Kecewa Putusan MK Soal UU Ciptaker, Apindo Soroti Banyaknya Perubahan Aturan Ketenagakerjaan

Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, selain upaya vaksinasi, tarif PCR test dinilai menjadi hal yang penting untuk menekan penularan COVID-19. Seharusnya, lanjut dia, tes PCR yang lebih akurat dari antigen bisa diturunkan tarifnya seperti di yang sudah dilakukan di India yang cuma Rp97 ribu.

"Pakai PCR kan tarifnya masih 700 ribuan di sini. Di India sudah mengeluarkan kebijakan di Agustus itu cuma 500 rupee atau 97 ribu rupiah," ujarnya di acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Selasa 10 Agustus 2021.

Apindo Tegaskan Patuhi Putusan MK soal Judicial Review UU Cipta Kerja, Ada Tapinya

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Syarat Naik KRL Masih Diberlakukan

Dia pun mengusulkan itu kepada perwakilan Satgas COVID-19 yang hadir dalam diskusi tersebut. "Kita harus bisa efektif melakukan test. Kalau seperti ini terus kita akan berulang terus begini," imbuh dia.

Pemerintah Kaji Pemberian Insentif PPh 21 Ditanggung Pemerintah Buat Industri Padat Karya

Menjawab itu, Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19, Hery Trianto mengatakan bahwa testing ini memang menjadi concern bagi Satgas. Terakhir, pemerintah sudah menaikkan testing sebanyak 3 sampai 4 kali lipat dari sebelumnya. Namun memang diakuinya masih belum cukup.

Soal tarif tes PCR, Hery mengatakan, pihaknya masih mencari terobosan. Ia mengakui harganya mahal karena itu merupakan barang impor.

"Memang PCR harganya masih mahal. Karena masih barang impor. Kita harus segera mencari terobosan agar testing dilakukan dengan tingkat akurasinya tinggi," kata dia.

Di akhir sesi, Ketua Apindo Hariyadi menekankan, agar Satgas perlu membedah lagi bagaimana caranya agar harga PCR turun setidaknya Rp97 ribu seperti di India. Dengan penurunan harga testing, maka pencegahan akan lebih baik dan biaya yang dikeluarkan pemerintah pun juga akhirnya lebih murah.

"Saya usul PCR dibedah lagi harganya, itu kuncinya. Kalau itu bisa lebih awal, biayanya lebih murah. Kalau mas Heri, masa iya india 97 ribu rupiah, kita 700 ribu. Jadi kalau murah, orang itu juga sukarela (tes) agar bisa tebantu. Ini menurut saya, kita sudah berjalan satu setengah tahun tapi harga PCR tidak turun turun," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya