Kelola Blok Rokan, Pertamina Siapkan Rp28,7 Triliun Sampai 2025

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – PT Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan memulai sejarah baru. Secara resmi, perusahaan migas nasional ini mengelola Wilayah Kerja Rokan (Blok Rokan) dan telah menyiapkan pengeboran sumur secara masif beserta investasi yang cukup besar.

Toyota Hadirkan Sedan Crown Hybrid di GJAW 2024

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mempertahankan produksi paska alih kelola dengan melakukan pengeboran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu Agustus-Desember 2021 sebanyak 161 sumur. Itu terdiri dari 84 sumur baru dan 77 sumur eks Chevron.

Selanjutnya pada tahun 2022 direncanakan akan ada tambahan kurang lebih sebanyak 500 sumur.

Cara Pertamina Dorong UMKM Binaan Regional Naik Kelas ke Nasional

"Pertamina akan melanjutkan program yang telah berjalan selama ini, termasuk Enhanced Oil Recovery (EOR) yang telah menunjang produksi migas secara signifikan," ujar Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina dalam keterangan tertulisnya, Senin 9 Agustus 2021.

Nicke pun mengungkapkan, pihaknya telah menetapkan anggaran investasi sampai 2025 sebesar lebih dari US$2 miliar atau setara dengan Rp28,76 triliun (kurs referensi Rp14.378 per dolar AS). “Mengingat wilayah Blok Rokan juga memiliki potensi unconventional migas yang dapat menunjang peningkatan produksi migas nasional,” kata dia.

Dukung Pemulihan, Pertamina Kerahkan Bantuan ke Posko Pengungsian Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Baca juga: Arsjad Rasjid Umumkan Susunan Pengurus Kadin 2021-2026

Berdasarkan data saat ini, Pertamina Hulu Rokan mengelola wilayah kerja dengan luasan sekitar 6.453 km2 dengan 10 Lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, Pager.

Blok Rokan

Photo :
  • Pertamina

Blok Rokan membentang di 5 Kabupaten Provinsi Riau yakni Kebupaten Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Blok minyak strategis ini, merupakan terbesar kedua di Indonesia dengan target produksi minyak tahun 2021 sekitar 165.000 barel per hari atau sekitar 24 persen dari produksi nasional.

Nicke menegaskan, Pertamina akan memastikan proses operasional Blok Rokan tetap berjalan, karena sebanyak 291 kontrak dilakukan proses mirroring dan seluruhnya telah selesai. Selain itu sebanyak 60 kontrak baru untuk kebutuhan pre-EOC telah awarded dengan status progres 100 persen. 

Nicke menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh pemangku kepentingan. Di antaranya DPR RI, Kementerian ESDM, SKK Migas, Kementerian BUMN, Gubernur dan Masyarakat Riau, serta PT Chevron Pasific Indonesia, Pekerja dan Mitra Kerja, sehingga proses alih kelola Blok Rokan berjalan lancar. 

“Mari kita teruskan perjuangan ini demi Indonesia, semoga kerja sama serta silaturahmi yang sudah terjalin dengan baik selama ini akan terus berlanjut hingga di masa yang akan datang. Kami meyakini dengan semangat sinergi dan kolaborasi, maka semua tantangan dapat ditaklukkan sehingga Blok Rokan yang diamanahkan kepada Pertamina dapat dikelola dengan baik secara optimal demi ketahanan energi bagi Negeri kita tercinta ini,” ujar Nicke.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya