Chevron Keluar dari Blok Rokan, Ini Pesan Luhut
- Kemenko Marves
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, punya pesan kepada Chveron setelah masa kontraknya habis mengebor minyak di Blok Rokan. Luhut meminta kepada perusahaan asal Amerika Serikat itu tidak cepat-cepat meninggalkan Indonesia, dalam hal ini berinvestasi.
Hal tersebut dikatakan Luhut saat acara alih kelola Wilayah Kerja Blok Rokan yang secara resmi digelar virtual, hari ini.
"Saya berharap Chevron, sebagai induk perusahaan CPI (Chevron Pacific Indonesia) tetap hadir di Indonesia dan terus aktif berinvestasi serta melanjutkan upaya untuk menemukan cadangan migas baru di negara ini," kata Luhut, dikutip VIVA dari akun Youtube milik SKK Migas, Senin dini hari 9 Agustus 2021.
Dalam keterangan sebelumnya, Luhut mengungkapkan kisah yang masih dikenangnya selama Chevron menjadi operator di Blok Rokan. Ayahnya merupakan pekerja Caltex, yang merupakan nama Chevron mendapatkan kontrak di tahun 1971 selama 30 tahun lamanya. Dan kepada Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan, Luhut juga punya pesan.
"Saya sangat berharap setelah CPI menyelesaikan kontrak kerja sama Blok Rokan pada 8 Agustus mendatang, Pertamina mampu mengambil alih tanggung jawab besar mengelola Blok Rokan dengan baik, demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, seperti yang telah dilakukan oleh CPI," tutur Luhut.
Dalam berbagai catatan, Blok Rokan yang dikelola Chevron, merupakan Blok migas strategis yang ada di Indonesia. Produksi terangkut (lifting) minyak sempat menyentuh pada puncaknya kala itu, 1 juta barel per hari.
Namun saat ini, mengacu data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan produksi minyak Blok Rokan pada semester I 2021 ini rata-rata mencapai 160.646 barel per hari (bph).
Baca juga: Energi Mega Persada Caplok Saham Blong Sengkang dan Kangean