Ketua OJK Harap Proyek Infrastruktur Jangan Berhenti
- Repro video Kemenkeu.
VIVA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, berharap agar proyek-proyek infrastruktur seperti proyek strategis, jangan sampai berhenti di masa pandemi COVID-19.Â
"Nasabah-nasabah yang tidak bisa mengangsur karena pandemi tidak dikategorikan macet. Karena kalau macet, urusannya panjang. Berarti harus menunggu lama diratifikasi menjadi tidak macet, legalnya rumit. Sehingga kami tahan," kata Wimboh saat hadir dalam webinar 'Antisipasi Dampak Ekonomi Terhadap 8 juta Tenaga Kerja Industri Jasa Konstruksi dan Jasa Pendukung Pada Masa COVID-19' yang digelar DPP PDI Perjuangan secara virtual, Jumat 6 Agustus 2021.Â
Kata Wimboh, harus diakui bahwa pandemi COVID-19 telah menyebabkan penurunan ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat kebanyakan. Ia memberi contoh pedagang pakaian mengalami penurunan omzet karena warga tak lagi berbelanja. Begitu juga usaha katering terhenti, hotel tak terisi, dan lain-lain. Dampaknya, perbankan juga terbebani karena pengusaha tak mampu membayar kreditnya.
Sama halnya pula sektor konstruksi. Jika para pengusaha mengerjakan proyek pembangunan atau properti, maka mengalami kesulitan mencari mencari konsumen. Dengan begitu, banyak yang harus menghadapi potensi kredit macet. Oleh OJK, kata Wimboh, pihaknya mencari cara dan meminta perbankan supaya semuanya diajak bicara agar restrukturisasi bisa dilakukan.
Di sisi lain, Wimboh menaruh optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baru-baru ini dirilis.Â
"Keyakinan konsumen sudah meningkat, indeks penjualan ritel sudah meningkat, inflasi sudah terkendali. Indikator di perbankan sama. Kredit mulai meningkat dan ada sektor konstruksi yang kalau kita lihat kenaikannya cukup fantastik," kata Wimboh.
Wimboh pun mengacu pada pernyataan Presiden Joko Widodo, yang meminta agar pembangunan infrastruktur terus berjalan. Pernyataan itu kemudian dipertegas oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, yang mengatakan bahwa sektor konstruksi harus terus bergerak. Kata Wimboh, OJK sangat mendukung.Â
Sebab, sektor konstruksi selalu berkaitan dengan sektor lainnya. Ia memberi gambaran, jika seseorang membeli dan membangun rumah, tentu sudah mempekerjakan banyak orang. Saat rumah itu dibeli, pasti penghuninya akan membeli furniture, barang elektronik, dan sebagainya yang tentu berdampak pada perputaran uang.Â
"Konstruksi ini sudah banyak investasi. Jadi kalau berhenti, ini bisa risk. Kami menaruh perhatian khusus dan memonitor bagaimana jangan sampai berhenti," tutur Wimboh.
Di kesempatan yang sama, Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyant mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo dan jajarannya di masa pandemi COVID. Khusus untuk Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Hasto memandang kementerian yang mengurusi banyak pembangunan strategis di Indonesia itu menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi selama ini.
"Ini berkat kerja keras semua dan konsolidasi pemerintahan yang dilakukan," kata Hasto.
Hasto menyatakan, dalam konteks geopolitik, pembangunan infrastruktur yang massif ini dikatakan sebagai mata rantai ekonomi dunia. Letak Indonesia yang begitu strategis, lewat infrastruktur, seluruh wilayah bisa terkoneksi.Â
"Pelabuhan, jalan tol dibangun dari Sumatera sampai ke Jawa. Baru kali ini pemerintahan kita sejak merdeka, kita lihat pembangunan massif yang menghubungkan Indonesia Raya kita. Ini terobosan dan ini kerja keras Pak Menteri Basuki. Layak kita beri tepuk tangan atas prestasi ini," ujar Hasto.