RUPS Restui Right Issue BRMS untuk Garap Proyek Tambang Emas
- Dokumentasi PT Bumi Resources Minerals Tbk.
VIVA – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Jumat, 6 Agustus 2021. Hasilnya, 99 persen pemegang saham yang hadir menyetujui agenda RUPS untuk right issue.
Direktur dan Investor Relations BRMS, Herwin W. Hidayat mengatakan, pemegang saham menyetujui rencana Penawaran Umum Terbatas II Dalam Rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) serta penerbitan saham hasil konversi waran.
"Pemegang saham juga menyetujui perubahan struktur permodalan dalam rangka penawaran umum terbatas II," ujar Herwin dalam keterangan resmi, Jumat, 6 Agustus 2021.
Baca juga: Soekarno-Hatta Naik Peringkat Jadi Bandara Terbaik ke 34 Dunia
Ia melanjutkan, BRMS berencana melaksanakan penawaran umum terbatas II atau PUT II untuk mendanai pengembangan proyek tambang emas di Gorontalo, Sulawesi.
Herwin menjabarkan, BRMS akan membangun 1 pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas 2.000 bijih per hari. Dana itu juga akan digunakan membangun fasilitas pendukung proyek tambang seperti waste dump, sediment pond, powerhouse, warehouse, nursery facility, gudang bahan peledak dan lain-lain.
Selain itu juga untuk aktivitas pengeboran di beberapa prospek emas dalam usahanya untuk menambah jumlah cadangan bijih emas di lokasi tambang Motomboto, Gorontalo. Kemudian untuk membangun fasilitas pengolahan limbah atau Tailing Management Facility, termasuk pengeringan limbah bijih, tailing dan detoxification plant.
Termasuk untuk pembelian alat-alat berat, peralatan dan perlengkapan tambang dan untuk mendanai kebutuhan modal kerja perusahaan dan atau anak-anak usahanya.
"Manajemen BRMS percaya bahwa perusahaan dapat merealisasikan beberapa keuntungan dari pengembangan proyek tambang emasnya di Gorontalo," kata Herwin.
Dia menjelaskan, dengan adanya pabrik pengolahan bijih emas akan memungkinkan perusahaan untuk memulai produksi emas secara komersial. Produksi emas secara komersial ini akan berdampak positif terhadap kinerja penjualan dan laba bersih perusahaan.
"Aktivitas pengeboran diharapkan dapat menambah jumlah cadangan bijih emas di Gorontalo. Peningkatan jumlah cadangan bijih emas tersebut akan menambah usia produktif tambang dari proyek tambang emas di Gorontalo," katanya.