Sri Mulyani: Arah dan Strategi Pemulihan Ekonomi RI Sudah Benar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • (ANTARA/HO-Humas Kemenkeu/pri.)

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 yang mencapai 7,07 persen menunjukkan bahwa arah kebijakan dan strategi Pemerintah sudah benar untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. 

DWP Klarifikasi Usai Viral Penonton dari Malaysia Diperas oleh Oknum Polisi

Sri menkankan, angka realisasi pertumbuhan ekonomi yang telah diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Kamis, 5 Agustus 2021 sudah serupa dengan yang diperkirakan Kementerian Keuangan.

"Di mana angka 7,07 persen ini sangat dekat dengan prediksi yang dilakukan Kementerian Keuangan di 7,1 persen ini. Kalau dibulatkan juga sama persis," kata dia saat konferensi pers hari ini.

Puan Sebut Kenaikan PPN 12 Persen Amanat UU Tapi Harus Cermat

Selama ini, Sri menekankan, Pandemi COVID-19 menekan perekonomian. Satu instrumen yang berperan penting dalam menarik laju pertumbuhan adalah Pemerimtah dengan melakukan ekspansi fiskal.

"Ini di dalam rangka melakukan counter cyclical sehingga pertumbuhan ekonominya hanya sangat tergantung satu mesin pertumbuhan yakni belanja Pemerintah," ujar mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini.

Utang Pemerintah November 2024 Naik Jadi Rp 8.680,13 Triliun

Dengan angka pertumbuhan ekonomi tersebut, Sri menilai, Pemerintah telah berhasil menjaga kondisi dunia usaha dan konsumsi masyarakat. Sehingga hari ini terbukti sektor-sektor pendorong ekonomi itu sudah mulai bergerak kembali.

"Ini semuanya menggambarkan bahwa sekarang seluruh sektor sebetulnya sudah mulai menggeliat dan berfungsi dan sebagian adalah karena policy-policy Pemerintah," papar Sri.

Baca juga: Dicari, 10 Brand Lokal yang Mau Disuntik Modal hingga Rp50 Miliar

Sebagaimana diketahui, konsumsi rumah tangga yang disebut Sri sebagai sektor permintaan atau demand telah tumbuh 5,93 persen. Sementara itu investasi tumbuh hingga 7,54 persen dan ekspor 31,78 persen.

"Jadi cerita kuartal II menggambarkan arah pemulihan ekonomi sudah benar, strategi pemulihan ekonomi juga sudah benar dan juga sudah menghasilkan dampak," ungkap Sri.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 sebesar  7,07 persen secara year on year dibanding periode yang sama 2020. Sementara itu, dibanding kuartal I-2021 naik 3,31 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengungkapkan, secara kumulatif pada 2021 ekonomi Indonesia tumbuh  3,10  persen. Sementara itu diukur atas dasar harga berlaku, PDB RI mencapai Rp4.175,8 triliun sedangkan, atas harga konstan Rp2.772,8 triliun.

Daniel Johan

DPR Minta PP Kesehatan Lindungi Industri Hasil Tembakau

Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan dampak besar yang diterima rakyat kecil dari implementasi Peraturan Pemerintah (PP) No

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024