Ekonomi RI Tumbuh 7,07 Persen, Airlangga: Lebih Tinggi dari India
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh hingga 7,07 persen pada kuartal II-2021 secara tahunan.
Menurutnya, angka pertumbuhan ini merupakan menjadi yang terkuat setelah dunia mengalami krisis keuangan yang dikenal dengan subprime mortgage crisis. Krisis ini diketahui terjadi 2007 dan 2010.
"Pertumbuhan tersebut merupakan angka pertumbuhan kuartalan tertinggi sejak beberapa waktu yang lalu ataupun sejak subprime mortgage yang lalu," kata dia saat konferensi pers, Kamis, 5 Agustus 2021.
Baca Juga:Â Mendag: Konsumsi Kuartal II Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi
Selain itu, Airlangga mengklaim, pertumbuhan yang sangat solid pada periode tersebut juga lebih tinggi dibanding beberapa negara tentang di kawasan Asia. Mulai dari Vietnam hingga Jepang.
"Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangga kita ataupun beberapa negara sekitar seperti India di kuartal II 1,6 persen, Vietnam 6,6 persen, Korea Selatan 5,9 persen dan Jepang minus 1,6 persen," ucap Airlangga.
Badan Pusat Statistik mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen secara year on year dibanding periode yang sama 2020. Sementara itu, dibanding kuartal I-2021 naik 3,31 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengungkapkan, secara kumulatif pada 2021 ekonomi Indonesia tumbuh 3,10 persen. Sementara itu diukur atas dasar harga berlaku, PDB RI mencapai Rp4.175,8 triliun sedangkan, atas harga konstan Rp2.772,8 triliun.Â
"Pada kuartal II merupakan pola ekonomi kita tumbuh dibanding kuartal I. Meskipun tumbuh, pertumbuhan itu masih di bawah pertumbuhan kuartal II sebelumnya dalam kondisi normal," ujar Margo dalam konferensi pers secara virtual, Kamis 5 Agustus 2021.
Dia mengungkapkan, ada beberapa faktor yang mendorong naiknya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021. Antara lain, mulai tumbuhnya negara-negara tujuan ekspor RI, lalu aktivitas impor pun meningkat seiring dengan perbaikan perekonomian dalam negeri. Â