Saat Luhut, Basuki hingga Anies Cek Pengendalian Banjir Jakarta

Menko Luhut hingga Gubernur DKI Anies Baswedan pantau sistem pengendalian banjir Jakarta.
Sumber :
  • Kemenko Marves

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Proyek tersebut merupakan bagian dari rencana induk (master plan) pengendalian banjir Ibu Kota Jakarta, sebagai bentuk komitmen pemerintah pusat untuk mengendalikan banjir mulai dari hulu hingga di hilir.

Ridwan Kamil soal Kans Bertemu Anies: Mudah-mudahan Ada Berita Baik

Dalam kunjungan pada Rabu, 4 Agustus 2021 itu, hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar.

Luhut juga didampingi Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Ayodhia G. L. Kalake serta Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air Rahman Hidayat.

Bantah Ahok, Basarah Sebut Sejak Awal PDIP Ingin Anies Jadi Cagub Jakarta

“Jadi sodetan itu tinggal 600 meter lagi kurangnya, kita targetkan dengan PUPR dan diharapkan selesai di tahun 2022 di kuartal ke-3, jadi lebih cepat dari target sebelumnya,” ujar Menko Luhut dalam keterangan tertulis, Kamis, 5 Agustus 2021.

Baca juga: Ekonomi RI Kuartal II-2021 Tumbuh 7,07 Persen, Ekonomi Membaik

Jubir Anies Targetkan Pramono-Rano Raih 57 Persen Suara di Pilkada Jakarta

Luhut melanjutkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane, saat ini akan memulai lanjutan pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.

Di wilayah hulu sedang dibangun Bendungan Ciawi yang direncanakan memiliki volume tampung 6.05 juta m3 dan luas genangan 39,40 hektare dengan biaya pembangunan sebesar Rp798,7 miliar.

Bendungan ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta, dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.

Terbangunnya Bendungan Ciawi disebut akan mereduksi banjir sebesar 111,75 m3 per detik. Sedangkan progres pembangunan Bendungan Ciawi saat ini mencapai 79 persen. Selain Bendungan Ciawi, juga dibangun Bendungan Sukamahi dengan volume tampung sebesar 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektare.

Terbangunnya Bendungan Sukamahi akan mereduksi banjir sebesar 15,47 m3 per detik dan saat ini progresnya telah mencapai 81,083 persen. 

Di wilayah hilir Jakarta, dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung, BBWS Ciliwung Cisadane Ditjen SDA juga telah menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet, serta saat ini akan dilanjutkan dengan penyelesaian pembangunan Sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.

Konstruksi Sodetan ini berlokasi Kotamadya Jakarta Timur, Kecamatan Jatinegara (awal Sodetan di kali Ciliwung kelurahan Bidara Cina, akhir Sodetan di kali Cipinang atau Kanal Banjir Timur kelurahan Cipinang Besar Selatan.

Sodetan Sungai Ciliwung ke KBT, terdiri dari 3 bangunan utama, yaitu Inlet, terowongan pembawa dan Outlet, dan direncanakan akan mengalirkan debit banjir dari sungai Ciliwung sebesar 60,00 m³ per detik ke Kanal Banjir Timur. 

Debit banjir di Pintu Air Manggarai dengan dibangunnya Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi adalah 577,05 m³ per detik, bila dikurangi dengan debit yang dialirkan ke Sodetan Kanal Banjir Timur 60,00 m³ per detik maka debit di Pintu Air Manggarai sebesar 517,05 m³ per detik, atau sekitar 11,9 persen serta dengan pergeseran waktu puncak banjir kira-kira 2 jam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya