Riset: Harga Properti Sempat Naik Sebelum PPKM Darurat

Harga Properti Meningkat
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat hingga berdasarkan level, guna menekan laju penyebaran COVID-19, berdampak berdampak kepada berbagai sektor ekonomi. Tidak terkecuali properti.

Dorong Inovasi Bisnis Perumahan, BTN Gelar Kompetisi Housingpreneur

Hal tersebut tercermin dalam riset Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) Q3 2021 yang baru diluncurkan. Harga rumah yang tergambar dalam  indeks harga properti, pada kuartal II-2021 sempat naik, setelah pada dua kuartal sebelumnya mengalami penurunan indeks harga properti.

"Peningkatan harga terus terjadi di segmen rumah tapak. Artinya, sebelum terjadinya lonjakan kasus COVId-19 yang diiringi pemberlakuan PPKM Darurat, sebetulnya pasar properti telah menunjukkan sinyal positif di kuartal lalu," jelas Marine dikutip dari keterangannya, Rabu, 4 Agustus 2021.

Penjualan Properti Merosot, 4 Faktor Ini Jadi Biang Keroknya

Baca juga: Jadi Negara Maju, Ekonomi RI Harus Tumbuh Minimal 6 Persen Mulai 2022

Dia menjabarkan, Rumah.com Indonesia Property Market Index - Harga (RIPMI-H) pada kuartal kedua 2021 berada pada angka 112,8. Indeks ini naik sebesar 2,24 persen dibanding kuartal pertama 2021. Sementara secara tahunan, kenaikannya sebesar 1,97 persen.

BI Catat Harga Properti Naik, Penjualan Merosot 7,14 Persen

"Peningkatan ini menjadi kabar gembira bagi dunia properti. Pasalnya selama empat kuartal ke belakang, pasar properti di Indonesia cenderung melambat. Kendati demikian, penurunan indeks harga masih terlihat pada segmen apartemen," tambahnya.

RIPMI-H untuk rumah tapak per kuartal kedua 2021 menempati angka 119, kembali naik sebesar 2,36 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Jika dilihat secara tahunan, angka ini naik sebesar 3,61 persen. Sementara itu, untuk apartemen, indeks harga di kuartal kedua 2021 berada pada posisi 109,0, turun sebesar 0,83 persen secara kuartalan dan turun sebesar 4,40 persen secara tahunan.

Lebih lanjut menurutnya, strimulus properti yang diberikan Pemerintah terbukti efektif mendongkrak sektor tersebut. Penjualan properti untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) naik sebesar 10 persen, masyarakat menengah sebesar 20 persen, dan masyarakat atas sebesar 10 persen. 

Data ini lanjutnya, seiring dengan temuan Real Estat Indonesia (REI), yakni peningkatan penjualan properti sebesar 10-20 persen pada periode Maret 2021 sampai Mei 2021.

"Kenaikan indeks harga di kuartal lalu menunjukkan betapa pentingnya hunian sebagai kebutuhan masyarakat, bahkan di tengah pandemi. Pasar properti juga merespon positif berbagai stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah," ungkapnya.

"Sektor properti ingin berperan aktif dalam pemulihan ekonomi, namun berkurangnya mobilitas membuat pemain di industri ini harus berinovasi dan mengikuti perkembangan teknologi agar pencari rumah tetap bisa melangsungkan transaksi," ujarnya.

Sebagai informasi, RIPMI merupakan hasil analisis dari 600.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia. Dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya