Pulihkan Ekonomi, Menteri Basuki Genjot Proyek Strategis PUPR
- Dokumentasi Kementerian PUPR.
VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan refocusing kegiatan dan anggaran 2021 untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dampak Pandemi COVID-19. Dari besaran awal Pagu Kementerian PUPR TA 2021 sebesar Rp149,81 triliun mengalami refocusing sebesar Rp17,99 triliun, sehingga menjadi Rp140,65 triliun.
Berdasarkan data sistem e-monitoring Kementerian PUPR hingga 30 Juli 2021, penyerapan keuangan belanja infrastruktur Kementerian PUPR sebesar 42,75 persen, atau senilai Rp60,89 triliun dari total pagu TA 2021. Sementara untuk progres pembangunan fisik sebesar 45,27 persen.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan, belanja infrastruktur PUPR seperti pembangunan dan pemeliharaan bendungan, irigasi, jalan, jembatan, sanitasi, sistem air minum, penataan kawasan, infrastruktur di kawasan strategis pariwisata, dan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah terus dilaksanakan.
"Saya pastikan kegiatan-kegiatan strategis di Kementerian PUPR tetap berjalan dalam rangka meningkatkan daya saing sekaligus menjadi stimulus bagi program Pemulihan Ekonomi Nasional dampak Pandemi COVID-19," ujar Basuki dikutip dari keterangannya, Jumat, 30 Juli 2021.
Basuki menjabarkan, sejumlah proyek strategis pembangunan infrastruktur yang dimulai pada tahun ini. Di antaranya Bendungan Ameroro di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) senilai Rp1,48 triliun dengan kapasitas tampungan 43,44 juta m persegi. Ada pula dan Bendungan Budong-Budong di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) senilai Rp1,02 triliun dengan kapasitas tampungan 65,18 juta m3.
Sedangkan di bidang konektivitas lanjutnya, pada 2021 Kementerian PUPR memulai pembangunan Jalan Tol Cinere - Jagorawi (Cijago) Seksi 3, Kukusan - Cinere sepanjang 5,44 km, Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi 6B, dan Jalan Tol Ancol Timur-Pluit (Elevated).
"Progres penyerapan anggaran TA 2021 yang berjalan baik tidak terlepas dari upaya percepatan Kementerian PUPR melalui pelaksanaan sistem lelang dini sejak Oktober 2020," tambahnya.
Baca juga: Skrining Pekerja Proyek, PT PP Kumpulkan Plasma Konvalesen COVID-19
Dia mengatakan, dari total jumlah paket untuk 2021 sebanyak 5.360 paket, sudah terkontrak 4.652 paket dengan nilai kontrak Rp 39,53 triliun atau sebesar 85,4 persen. Sedangkan terdapat 549 paket dalam proses penyelesaian lelang senilai Rp5,79 triliun.
Lebih lanjut dia menegaskan, postur anggaran Kementerian PUPR 2021 juga diharapkan dapat berkontribusi langsung pada percepatan penanganan dampak sosial ekonomi akibat Pandemi COVID-19.
"Seperti mengurangi angka pengangguran dan menjaga daya beli masyarakat. Salah satu program yang menjadi prioritas Kementerian PUPR adalah melalui Program Padat Karya Tunai (cash for work) dengan anggaran Rp23,24 triliun," ungkapnya.
Dari total anggaran tersebut, diketahui saat ini sudah terserap 59,22 persen dengan capaian fisik 50,64 persen. Sedangkan, besaran anggaran yang terserap tersebut telah memberikan manfaat membuka peluang kerja sebanyak 683.488 orang dari total target sebanyak 1.232.693 tenaga kerja.
Sementara itu, untuk mendukung penanganan isolasi mandiri pasien COVID-19, Kementerian PUPR menyiapkan tambahan sekurangnya 16 bangunan yang akan dikonversi menjadi fasilitas Rumah Sakit Darurat COVID-19. Fasilitas itu ada di 7 kawasan perkotaan, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo Raya, Surabaya, dan Bali.