Dahlan Iskan Cari Tahu Keluarga Akidi Tio, Seperti Ini Rumahnya
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mencari tahu keluarga konglomerat, Akidi Tio yang menyumbangkan dana Rp2 triliun untuk penanganan COVID-19 di Palembang, Sumatera Selatan. Pengusaha yang kini sudah Almarhum itu disebut Dahlan, seperti telah menampar konglomerat Indonesia lainnya.
Bagaimana tidak, nominal sumbangan pengusaha Tionghoa itu merupakan yang kedua terbesar di dunia setelah Bill Gates.
"Datuk Tahir -bos grup Mayapada- yang memosisikan diri sebagai Filantropi terbesar di Indonesia pun menjadi bukan siapa-siapa lagi," beber Dahlan di Disway.id, Kamis 29 Juli 2021.
Dahlan mengaku sudah mencari tahu wanita yang ikut dalam acara seremoni penyerahan sumbangan Rp2 triliun di Polda Sumatera Selatan itu. Wanita itu ternyata adalah salah seorang anak dari Akidi Tio bernama Heryanti alias Ahong. Dahlan mencoba menghubungi wanita tersebut untuk mencari tahu sosok Akidi Tio, karena masih banyak orang yang penasaran dengan sosok pengusaha dermawan itu.
"Saya mendapatkan nomor telepon Heryati. Saya hubungi. Tidak menjawab. Saya juga menghubungi suami Heryati: Rudy Sutadi. juga tidak berhasil," ungkapnya.
Setelah itu, Dahlan pun mencoba menghubungi Prof Hardi yang sudah dihubunginya kemarin sore untuk menanyakan proses apakah dana itu sudah ditransfer. "Telepon saya itu di-reject. WA saya juga tidak dibalas-meski ada tanda sudah dibaca beliau. Tapi saya tetap hormat. Sehari sebelumnya, beliau telah banyak menjawab pertanyaan saya," ungkap wartawan senior itu.
Terakhir, Dahlan pun mencoba menghubungi rekan wartawan di salah satu media di Palembang yang telah melihat rumah Heryanti, anak dari Akidi Tio. Berdasarkan keterangan yang diperoleh Dahlan, rumah itu masih kosong.
"Pagarnya ditutup dan dikunci. Rumah itu lebih bagus dari tetangga sekitar, tapi tidak mencerminkan rumah orang kaya," ungkap Dahlan.
Meski masih banyak pertanyaan seputar sumbangan Rp2 triliun itu, Dahlan tetap mengapresiasi sikap Dermawah keluarga Akidi Tio. Sebab belum banyak juga orang yang mengenalnya di Indonesia.
"Akidi telah menampar begitu banyak konglomerat negeri ini. Akidi telah meninggal dunia. Tapi namanya hidup kembali. Ia telah mengalahkan orang-orang yang masih hidup menjadi seolah-olah sudah lama mati," tutupnya. (dum)