Investor di Pasar Modal Terus Meningkat saat Pandemi
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Investor dan perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak surut minatnya untuk masuk pasar modal meski adanya Pandemi COVID-19. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi.
Dijelaskannya, ini tergambar dari masih terus tumbuh tingginya jumlah investor yang masuk BEI. Demikian juga dengan pencatatan saham perdana dari perusahaan-perusahaan di pasar modal Indonesia.
Hingga bulan lalu, dia mengatakan, total investor yang terdaftar di BEI sudah mencapai 5,6 juta investor naik pesat dari posisi posisi hingga akhir 2021 yang sebanyak 3,88 juta investor. Adapun pengguna aktif sebanyak 199,3 ribu investor.
Sementara itu, perusahaan yang telah mencatatkan saham perdananya atau initial public offering (IPO) di BEI hingga 23 Juli 2021 diungkapkan Inarno telah mencapai 26. Masih terdapat 25 perusahaan yang masuk pipeline untuk IPO pada tahun ini.Â
"Per Juni 2021 terdapat 5,6 juta investor atau naik 44 persen dibanding akhir tahun lalu serta terdapat 26 pencatatan saham baru. Sehingga secara total terdapat 738 perusahaan tercatat di bursa efek," paparnya dalam diskusi virtual, Selasa, 27 Juli 2021.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 27 Juli 2021: Global dan Antam Terus Meredup
Di sisi lain, dia mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terus menunjukkan penguatannya. Hingga akhir pekan lalu, dikatakannya IHSG telah tumbuh 2,05 persen. Hari ini pun IHSG dibuka menghijau di posisi 6.120,92.
"Dapat saya laporkan sampai Jumat, 23 Juli 2021, IHSG tercatat tumbuh 2,05 persen secara year to date. Situasi pandemi juga tidak menyurutkan minat masyarakat dan perusahaan untuk masuk ke pasar modal," tegas Inarno.
Sebelumnya, Inarno mengatakan, pesatnya pertumbuhan perdagangan itu telah menempatkan BEI sebagai bursa tertinggi di antara para bursa saham kawasan ASEAN. Khususnya yang memfasilitasi berbagai perusahaan agar bisa melantai di pasar modal.
Inarno memastikan, peningkatan jumlah investor pasar modal pada 2020 totalnya mencapai kisaran 56 persen. Selain itu, ada juga catatan peningkatan lainnya, yakni peningkatan transaksi investor yang mencapai 94 ribu investor per hari hingga akhir tahun lalu.
Dia bahkan menasbihkan bahwa tahun 2020 merupakan tahunnya para investor ritel di pasar modal Indonesia. Diharapkan ke depannya para investor ritel itu akan mampu menjadi fondasi yang besar dalam pertumbuhan pasar modal Indonesia di masa mendatang.
Karenanya, untuk terus memperkuat layanan dan menjaga momentum pertumbuhan pasar modal Indonesia, BEI bersama OJK dan Self Regulatory Organization (SRO) pasar modal Indonesia lainnya juga akan terus meluncurkan beragam inisiatif strategis lainnya.