Rupiah Menguat Tipis, Tertahan Sentimen Kenaikan Utang Pemerintah

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat tipis pada perdagangan Selasa, 27 Juli 2021. Rupiah menguat usai perdagangan kemarin terus berada di level bawah Rp14.500 per dolar AS.

Rupiah Menguat Dipicu Besarnya Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Di pasar spot, hingga pukul 09.22 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.481 per dolar AS. Menguat sekitar 0,01 persen dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.482 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia menetapkan nilai tengah rupiah terakhir di level Rp14.494. Menguat dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.501.

Private Placement Berhasil, BNBR Rampungkan Seluruh Proses Restrukturisasi Utang

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan, rupiah terus menguat sejak perdagangan awal pekan ini dengan ditutup menguat tipis 0,07 persen menjadi Rp14,483.

Baca juga: Harus Tahu, Pastikan Dept Collector Bawa Dokumen Ini saat Penagihan

Menteri Maman: Utang 70.000 UMKM Siap Dihapus

Menurut dia, penguatan ini terjadi menjelang rapat The Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan dimulai pada hari ini. Menurutnya, rapat pimpinan Bank Sentral AS tersebut masih akan menetapkan kebijakan moneter akomodatif.

"Pasar masih menilai bahwa belum akan ada perubahan sinyal yang diberikan oleh The Fed pada rapat FOMC pekan ini dan The Fed masih akan terus melakukan kebijakan yang akomodatif," ucapnya dikutip dari analisis teknikal harian hari ini.

Di sisi lain, menurutnya, juga terdapat berbagai sentimen negatif yang memengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Di antaranya adalah utang pemerintah yang masih terus meningkat. 

Kementerian Keuangan melaporkan posisi utang Pemerintah hingga akhir Juni 2021 tercatat sebesar Rp6.554,56 triliun. Meningkat sebesar 2,1 persen dari posisi Mei 2021 yang sebesar Rp6.418,15 triliun.

Penambahan utang tersebut membuat rasio utang terhadap PDB pada Juni 2021 juga kembali naik 41,35 persen dari Mei 2021 yang sebesar 40,49 persen. Mayoritas utang berasal dari penerbitan SBN sebesar Rp5.711,79 triliun.

Dengan berbagai perkembangan tersebut, secara teknikal, Andry memperkirakan pergerakan rupiah terhadap dolar AS sepanjang hari ini akan berada pada interval Rp14.468–14.532 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya