Sri Mulyani Sebut Realisasi Penyaluran BLT Lamban di 163 Daerah
- instagram @smindrawati
VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kekhawatirannya sebab masih ada sekitar 163 Pemerintah Daerah kabupaten/kota yang lamban dalam menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) Desa.
Padahal sudah berjalan lebih dari enam bulan, tapi ungkap Sri Mulyani, di 163 daerah penyerapannya masih minim. Data menunjukkan dari total Kabupaten/Kota yang membawahi sebanyak membawahi 25.547 desa tersebut sampai dengan 19 Juli 2021 baru merealisasikan BLT Desa sebesar Rp938,3 miliar.
Angka tersebut hanya setara 8,2 persen dari total pagu sejumlah Rp 11,51 triliun. Artinya anggaran yang masih mengendap atau belum disalurkan yakni Rp10,57 triliun. Padahal, anggaran itu diperuntukkan untuk penanganan pandemi daerah di tahun ini.
Menurut Sri Mulyani, secara pengelompokan perda tersebut memiliki penyerapan di rentang 0-15 persen dari alokasi dana yang diberikan.
“Masalahnya ini sudah sampai per 19 Juli tetapi realisasinya masih sangat rendah. Karena ini sangat berarti bagi masyarakat di desa saat menghadapi PPKM Darurat,” kata Sri saat konferensi pers secara daring, Rabu petang, 21 Juli 2021.
Baca juga: Siap-siap, Pekerja Gaji di Bawah Rp3,5 Juta Dapat Bantuan Subsidi Upah
Namun, Sri Mulyani tak membeberkan data daerah mana saja yang penyerapannya masih minim itu. Yang pasti, terdapat pula 151 daerah yang klaster penyerapannya BLT Desa baru sekitar 15-30 persen dengan realisasi di periode sama sebesar Rp2,82 triliun atau setara 21,7 persen dari total anggaran Rp10,04 triliun.
Kemudian, 99 daerah tercatat baru menyerap BLT Desa sekitar 30-50 persen dengan realisasi Rp 2,27 triliun. Angka tersebut sama dengan 37,3 persen dari pagu Rp 6,09 triliun.
Selanjutnya, kata Sri Mulyani, cuma ada 21 daerah yang mampu menyerap anggaran lebih dari 50 persen dengan realisasi sebesar Rp717 miliar atau setara 59,7 persen dari total anggaran Rp1,2 triliun.
Secara keseluruhan total anggaran BLT Desa itu Rp 28,8 triliun dengan target penerima sebanyak 8 juta. Namun hingga pertengahan Juli ini, realisasinya baru mencapai Rp6,11 triliun atau kira-kita setara 21,2 persen dari pagu anggaran.
“Jangan lupa kita sudah di Juli memang harusnya sudah di 50 persen namun ternyata baru 21 daerah yang menyalurkan BLT Desa-nya. Artinya kita terus mendorong yang memang masih sangat kecil realisasinya rendah,” imbuhnya.