Sri Mulyani Pamer Global Green Sukuk RI Catat Sejarah Baru

Menkeu Sri Mulyani.
Sumber :
  • Repro video.

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, potensi instrumen utang Surat Berharga Negara (Syariah) khsuusnys berbasis lingkungan atau green sukuk sangat besar di tengah pandemi COVID-19 saat ini. 

Tarif PPN 12 Persen per Transaksi Saham Tak Dibebankan pada Investor, Siapa yang Bayar?

Sri menjelaskan, hal tersebut terbukti dengan global green sukuk yang diterbitkan Indoneisa pada Juni 2021 yang catat sejarah. Hasil penerbitan green sukuk RI mencapai US$3 miliar.

"Prestasi ini tentu untuk membangun dan mengelola instrumen utang berbasis syariah dan lingkungan," ujar Sri dalam webinar bertajuk 'The Future of Islamic Capital Market: Opportunities, Challenges, and Way Forward', Kamis, 15 Juli 2021.

Tambang dan Transportasi Jadi Sektor yang Paling Diminati Investor di Indonesia

Dia mengungkapkan, global green sukuk RI ditawarkan dengan imbal hasil sebesar 3,55 persen per tahun. Imbal hasil itu disebut sangat kompetitif di masa pandemi COVID-19 saat ini.

Baca juga: Saran Menaker Agar Kinerja Perusahaan Tetap Mocer saat PPKM Darurat

Wow! Pelajar Tempati Urutan Kedua Investor Pasar Modal Indonesia, Tamatan SMA Paling Banyak

"Imbal hasi yang ditawarkan adalah yang terendah dalam sejarah penerbitan green sukuk," tegasnya.

Sementara itu, tenor yang ditetapkan Pemerintah mencapai 30 tahun. Tingginya minat investor akan sukuk ini menunjukkan investasi berbasis lingkungan menjadi daya tarik tersendiri saat ini.

"Sukuk ini juga berhasil menarik minat investor global nilai investsinya mencapai 57 persen dari total penerbitan," ungkapnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG Sesi I Melejit 0,71 Persen Ditopang Lonjakan Saham BBTN hingga SMRA

IHSG melesat 0,71 persen afau 51,44 poin di akhir sesi pertama paerdagangan, Kamis, 2 Januari 2025. Kenaikan membawa IHSG terbang ke level 7.131,34. Simak ulasan berikut

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025