Intip Deretan Investor di Rencana IPO Bukalapak
- Twitter/@bukalapak
VIVA – Dalam aksi korporasinya menuju penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bukalapak.com Tbk telah berhasil menjaring sejumlah kepercayaan dari para investor.
Presiden Direktur Bukalapak, Rachmat Kaimuddin mengaku, para investornya itu merupakan para pemegang saham yang strategis, bereputasi tinggi, dan merupakan kombinasi yang baik antara teknologi, keuangan, dan bisnis.
"Pemegang saham Bukalapak adalah perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia dan dunia seperti Emtek, Ant Financial, Naver, dan Microsoft," kata Rachmat dalam telekonferensi, Jumat 9 Juli 2021.
Selain itu, lanjut Rachmat, Bukalapak juga mendapatkan kepercayaan dari beberapa perusahaan investasi dan keuangan terbaik. "Baik secara lokal, regional, maupun global seperti GIC, Mirae Asset, Shinhan Bank, Standard Chartered, BRI Ventures, dan Mandiri Capital," ujarnya.
Dia menambahkan, Bukalapak merupakan perusahaan yang tumbuh dari akar rumput Indonesia dan memiliki identitas yang kuat. Meskipun para pemegang saham perseroan beragam dan global, namun sampai hari ini mayoritas saham masih lebih dari 50 persennya dimiliki oleh para pemegang saham dari Indonesia.
"Kami berharap, dengan menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia, masyarakat Indonesia bisa ikut memiliki, mengawasi, dan menjaga Bukalapak," kata Rachmat.
Dia berharap, ke depannya ekosistem Bukalapak yang sebelumnya telah dikembangkan akan bisa membantu mengurangi kemiskinan, dan membantu pengusaha UMKM untuk lebih mudah membuka usaha dan mendapatkan penghasilan yang layak.Â
"Serta membantu mengurangi kesenjangan pelayanan di tengah masyarakat, terlepas di mana pun mereka berada," ujarnya.
Diketahui, berdasarkan prospektus yang beredar, Bukalapak akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya sebesar 25.765.504.851 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru, dan dikeluarkan dari portepel dalam IPO nanti.Â
Saham ini ditawarkan dengan nilai nominal Rp50 setiap saham, yang mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Adapun saham yang akan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar antara Rp750 sampai dengan Rp850 setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS).
Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp21.900.679.123.350 atau hampir menyentuh angka Rp22 triliun.Â
Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan sekitar 66 persen oleh Perseroan untuk modal kerja.