Kepala BKF Pede Akhir 2021 RI Bisa Kembali ke Upper Middle Income

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Bank Dunia menurunkan peringkat klasifikasi Indonesia. Semula, Indonesia masuk ke dalam klasifikasi negara berpendapatan menengah ke atas, namun kini menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah atau lower middle income

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Turunnya peringkat klasifikasi Indonesia tersebut diumumkan Bank Dunia melalui laporan bertajuk 'New World Bank country classifications by income level’. Laporan tersebut telah dipublikasikan sejak 1 Juli 2021.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu yakin bahwa penurunan peringkat itu hanya bersifat sementara. Hal itu terjadi karena pandemi COVID-19 yang memukul hampir seluruh negara. Di indonesia, terutama pada tahun 2020.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

"Soal lower Middle Income, Kita 2021 ini sebenarnya sudah lebih tinggi dari 2020, 2022 nanti akan lebih tinggi lagi. Apakah kita akan masuk lagi akhir ke upper middle income? Jawabannya ya, (saya rasa) Tahun ini sudah bisa. Apalagi 2022," ujar Febrio dalam diskusi daring 'Kebijakan Ekonomi & Fiskal di Tengah PPKM Darurat', Jumat 9 Juli 2021.

Baca juga: Jerman Tetapkan Spanyol Wilayah Berisiko COVID-19

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Menurutnya, pemerintah telah mengantisipasi ketidakpastian ekonomi akibat pandemi COVID-19. PPKM Darurat yang dijalankan saat ini diharapkan bisa menurunkan kasus COVID-19 di Indonesia dan ikut memulihkan ekonomi. 

"Kondisi sekarang memang seluruh dunia menghadapi pandemi. Bedanya kita dengan tahun lalu, tahun ini ada vaksinasi," kata Kepala BKF.

Febrio menjelaskan bahwa vaksinasi di negara lain terbukti menurunkan korban jiwa akibat pandemi COVID-19. Masuknya varian delta ke Indonesia harus diambil pelajarannya agar semua pihak tidak lengah.

Dia juga menegaskan, APBN tetap dijaga dan akan difokuskan untuk kesehatan hingga pemulihan ekonomi nasional. Bantuan sosial tetap dipercepat untuk membantu masyarakat.

Tak hanya itu, menurut dia, pemerintah tetap berupaya menanggulangi kemiskinan hingga pengangguran secara bertahap.

"Harapannya PPKM darurat bisa menurunkan kasus segera. Kita bisa batasi dan perlambatan penurunan dalam kasus harian, serta keluarga kita bisa kita jaga dan perekonomian bisa pulih lagi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya