Harga Obat Meroket, YLKI Minta Pemerintah Gelar Operasi Pasar

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI meminta Pemerintah melakukan operasi pasar guna stabilisasi harga obat yang saat ini harganya meroket di lapangan. Khususnya, obat yang disebut-sebut ampuh sebagai terapi COVID-19.

Penyeragaman Kemasan Rokok Dinilai Langgar Hak Konsumen Dapatkan Informasi Produk

Hal tersebut ditegaskan Ketua YLKI Tulus Abadi dalam Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, hari ini. YLKM beberapa waktu ini, telah menerima banyaknya laporan dari konsumen terkait kenaikan harga obat itu. Bahkan, langka di pasaran.

"Ini perlu operasi pasar kalau diperlukan. Untuk menetralisir harga di pasar sehingga fair," tegas Tulus, Kamis, 8 Juli 2021.

Benfarm Genjot Inovasi Produk Frozen Food

Tulus mengapresiasi Pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun, perlu upaya lain untuk bisa memastikan aturan itu efektif di lapangan.

Baca juga: PPKM Darurat Ada WFH 100%, Kemnaker: Pekerja Harus Tetap Dapat Upah

Kapolri Jamin Bantu BPOM Berantas Mafia Obat dan Makanan

"Langkah Pemerintah dengan HET itu patut diapresiasi. Tapi law enforcement-nya harus diperketat, apakah ada pihak-pihak tertentu mendistrorsi pasar," tegasnya.

Kemudian lanjut dia, maysarakat selaku konsumen pun diminta untuk tidak panik dalam melakukan pembelian. Sebab, selain belum jelas keampuhan obat-obatan itu menyembuhkan COVID-19, masih pasokannya pun masih belum maksimal.

"Sekuat apapun (upaya Pemerintah) kalau konsumen panic buying akan bisa mendistorsi pasar. Karena itu perlu juga solidaritas," ungkapnya.

[dok. Menteri BUMN, Erick Thohir dan Dirut BTN, Nixon L.P. Napitupulu, dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2025]

120 Ribu Rumah KPR BTN Tanpa Sertifikat, Erick Thohir Ultimatum Blacklist 4.000 Developer Nakal

Menteri BUMN, Erick Thohir melaporkan, terdapat 120 ribu rumah-rumah yang KPR-nya disalurkan melalui BTN, sampai saat ini belum memiliki sertifikat.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2025