Ada PPKM Darurat, Penerbangan di Kualanamu Diprediksi Merosot 30%

Aktivitas di Bandara Kualanamu di Medan, Sumatera Utara.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Septianda Perdana

VIVA – Aktivitas penumpang menggunakan jasa transportasi udara di Bandara Kualanamu Internasional Airport di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 30 persen dampak dari PPKM Darurat di Jawa-Bali.

29.323 Penumpang di Bandara Soetta Batal Terbang dampak Erupsi Gunung Lewotobi

Manager Officer In Charge (OIC) Bandara Kualanamu, Mira Ginting mengungkapkan penurunan jumlah penumpang di bandara pengganti bandara Polonia, Kota Medan ini sudah terlihat di hari pertama diterapkan PPKM Darurat Jawa-Bali.

“Setelah diterbitkannnya SE Kementrian Perhubungan nomor 45 tahun 2021, memang di bandara Internasional kualanamu mengalami penurunan dari jumlah penerbangan maupun penumpang ya," sebut Mira, dikutip Selasa, 6 Juli 2021.

Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Berangsur Normal, Ada 399 Pergerakan Pesawat Hari Ini

Begitu juga, penurunan jumlah penumpang. Mira mengatakan, diikuti dengan turunnya juga penerbangan di Bandara Kualanamu ini. Pada Senin kemarin, hanya 56 penerbangan yang berangkat dan tiba di bandara terbesar di Sumatera Utara ini.

Baca juga: Cara Menyebrang ke Sumatera dari Pelabuhan Merak Selama PPKM Darurat

41 Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Kembali Dibatalkan Hari Ini Dampak Erupsi Gunung Lewatobi

"Kalau kita prediksi sekitar 30 persen ya. kalau biasa itu ada sekitar 80-100 penerbangan dengan jumlah penumpang 9-10 ribuan, untuk hari ini tanggal 5 hanya sekitar 56 penerbangan dan 2 penerbangan internasional dengan jumlah penumpang 5.032 orang, penumpang internasional ada 145 orang,”  jelas Mira.

Sementara, PT Angkasa Pura II bersama stakeholder untuk pelayanan di Bandara Kualanamu akan membuka layanan vaksinasi bagi penumpang dan juga masyarakat umum. Selain memudahkan calon penumpang yang belum memiliki kartu vaksinasi. Hal ini, menurut Mira sebagai wujud dalam rangka membantu program pemerintah dalam percepatan vaksinasi massal.

“Kita masih ada fasilitas pelayanan untuk orang rapid tes antigen, termasuk ada dua tempat yakni drive thru dan manual di dalam terminal tepatnya di lantai 1 Mezzanine. Tetapi mulai 6 Juli di Bandara Kualanamu dimulai ada vaksin karena bagian kelengkapan dokumen khusus ke Jawa maupun Bali. makanya, kami fasilitasi mulai tanggal 6,” jelas Mira.

Dikatakan Mira, pemberlakukan wajib vaksin dan tes PCR selama PPKM darurat akan diterapkan hingga 20 Juli di Bandara Kualanamu bagi yang hendak menuju ke 4 daerah tersebut. Otomatis, untuk layanan tes GeNose saat ini ditutup karena tidak masuk dalam pendukung syarat perjalanan.

“Kemudian tes GeNose sendiri tidak kita operasikan karena tidak bagian dari pendukung perjalanan,” kata Mira.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya