Kisah Liang Changlin, Miliarder yang Kaya dari Kirim Bahan Makanan

Liang Changlin pendiri platform grosir online China Dingdong.
Sumber :
  • Dingdong

VIVA – Pria asal China berumur sekitar 49 tahun ini sukses menjadikannya seorang miliarder dunia. Ia adalah Liang Changlin pendiri platform grosir online China Dingdong.

Dikutip dari Forbes, pada Selasa 6 Juli 2021, Liang telah bergabung dengan jajaran miliarder dunia setelah saham penyimpanan perusahaannya di Amerika melonjak 39 persen beberapa hari setelah debutnya di bursa efek New York.

Saat ini harga saham Dingdong dijual US$32,57 per lembarnya, sehingga Liang memiliki kekayaan bersih sebesar US$1,2 miliar atau setara Rp17,28 triliun (kurs Rp14.400 per US$) dari perusahaan pengiriman bahan makanan tersebut.

Diketahui pada awal melantai di bursa saham New York, kekayaan Liang sempat melewati batas satu miliar dolar, di mana saat itu saham pertama kali mulai diperdagangan sempat memuncak pada US$46 per lembarnya.

Namun, setelah itu dihentikan dalam waktu singkat karena volatilitasnya. Saat itu, Liang menyatakan pihaknya tetap fokus untuk bisnis jangka panjang dan bukan harga sahamnya. 

“Kami memiliki strategi jangka panjang dan kami tidak terganggu oleh pergerakan jangka pendek apa pun,” tegas Liang.

Perlu diketahui Dingdong mengatakan akan mengumpulkan pendanaan U$95,7 juta dengan menetapkan harga 4,1 juta American Depositary Shares di harga US$23,50 per lembarnya. Target awalnya adalah US$357 juta.

Liang, mendirikan Dingdong pada 2017 setelah dia melihat peluang di pasar bahan makanan sesuai permintaan. Perusahaannya saat ini menawarkan 12.500 jenis produk segar dan kebutuhan sehari-hari, sesuai dengan prospektusnya. 

Perang Bintang AS dan China

Dengan jaringan luas dari 950 gudang distribusi di 29 kota di China, Dingdong mengatakan bahwa mereka mengirimkan pesanan pelanggan ke depan pintu mereka secepat dalam waktu 30 menit.

Sebelumnya, Liang telah bertugas di militer China selama lebih dari satu dekade. Usaha pertamanya sebagai pengusaha adalah mengembangkan perangkat lunak untuk pengeditan video. 

8 orang tewas dan 17 Luka-luka usai Insiden Penusukan di Sebuah Sekolah di China

Itu terbukti cukup berhasil baginya untuk mendapatkan modal yang cukup untuk membangun platform diskusi parenting dan maternity, yang kemudian dijual ke TAL Education yang terdaftar di New York, sebuah firma bimbingan belajar setelah sekolah, pada 2016.

Mobil listrik Xpeng G9

Dilema Produsen Mobil Listrik China: Laris tapi Merugi

Produsen mobil listrik (EV) di China seperti Nio, Zeekr, Xiaomi, dan Xpeng mencatat rekor penjualan dalam beberapa bulan terakhir.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024