Ekspor Ribuan Ton Timah ke AS-Eropa, MSP Beberkan Strateginya

Timah yang diekspor ke Amerika hingga Eropa .
Sumber :
  • MSP

VIVA – PT Mitra Stania Prima (MSP) membukukan ekspor logam timah sebesar 3.299 ton ke pasar dunia. Perdagangan dilakukan melalui bursa timah Indonesia, Jakarta Future Exchange ke Amerika Serikat hingga ke negara-negara di Eropa dan Asia.

Kasus Korupsi Timah, Saksi Ahli: Kerugian Negara Belum Jelas tapi Ekonomi Babel Sudah Hancur

Capaian ekspor itu disebut sejalan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) 2020 perusahaan yang diberikan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bangka Belitung sebanyak 3.300 ton logam timah.

Lantas apa strateginya?

Alasan Mobil Tesla Sering Terlibat dalam Kecelakaan Fatal

Pencapaian ekspor timah PT MSP tak lepas dari sertifikasi responsible minerals assurance process (RMAP). Demikian diungkapkan oleh Chief Executive Officer (CEO) MSP Aryo Djojohadikusumo dikutip dalam keterangan tertulis, Senin 5 Juli 2021.

Sertifikasi RMAP dikeluarkan oleh lembaga nirlaba, Responsible Business Alliance (RBA). Dijelaskan bahwa tidak semua produsen timah dapat memperoleh sertifikasi RMAP. RBA memiliki sejumlah kriteria sebelum menerbitkan sertifikasi RMAP. Di antaranya, keuntungan operasional murni untuk perusahaan. Bukan untuk dialokasikan sebagian kepada kelompok-kelompok yang tengah terlibat konflik.

Kejagung Blak-Blakan soal Peran Bos Sriwijaya Air dalam Kasus Korupsi Timah

Baca juga: Jokowi: Tak Ada Tempat yang Baik Selain di Rumah

Produsen sepatu Nike, Inc. merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan anggota RBA yang diwajibkan untuk menyelidiki negara asal timah, tantalum, tungsten, dan emas yang terkandung dalam produknya

Nike, serta perusahaan dari sektor lain termasuk elektronik, otomotif, dirgantara, ritel, dan perhiasan, hanya menggunakan sumber dari pabrik dan smelter yang sesuai RMAP. Bukan hanya Nike, Tesla Motors disebut juga merupakan salah satu anggota RBA. 

"Tesla hanya akan menggunakan produk industri pertambangan dari pelaku bisnis yang tersertifikasi oleh RMAP," ungkap Aryo.

Aryo melanjutkan, selain RMAP, pendaftaran ulang merek MSP di London Metal Exchange juga diharapkan membuat ekspor MSP lebih positif. Saat ini, MSP tengah memperbarui registrasi merek dagang yang sudah terdaftar sejak 8 Juni 2017 tersebut.

"Diharapkan tahun ini prosesnya selesai karena seluruh persyaratan adminstratif yang diperlukan telah dipenuhi oleh perusahaan," kata Aryo.

Untuk diketahui, ARSARI TAMBANG memiliki beberapa anak perusahaan pertambangan, di antaranya PT Mitra Stania Prima, PT Mitra Stania Kemingking dan PT Mitra Stania Bemban yang bergerak di bidang timah berlokasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

PT Mitra Stania Prima (MSP) merupakan perusahaan timah terintegrasi yang beroperasi di Bangka, Indonesia. Kegiatan MSP termasuk eksplorasi, eksploitasi, penambangan, pengolahan, peleburan, pemurnian, menjual serta mengekspor timah. PT MSP adalah induk dari PT Mitra Stania Kemingking (MSK) dan PT. Mitra Stania Bemban (MSB). (dum)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya