Luhut Perintahkan Oksigen Industri Digeser Untuk Farmasi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • Kemenko Marves

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pasokan ketersediaan oksigen saat ini juga menjadi masalah yang harus langsung dan segera ditangani oleh pemerintah.

Beda Pernyataan Luhut dan Kemenkeu soal PPN Naik Jadi 12% di 2025, Tunda Atau Lanjut?

Sebab, data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menunjukkan telah terjadi kenaikan permintaan oksigen menjadi lima kali lipat dalam beberapa waktu terakhir.

Dalam rapat yang dipimpinnya, Menko Luhut langsung meminta Kemenperin agar pencatatan kebutuhan oksigen bisa lebih dirapikan di setiap kota. 

Nasib Pemberlakuan PPN 12 Persen Dindur, Luhut Pandjaitan Jelaskan Begini

Baca juga: Luhut Pimpin Percepatan Persiapan RS Lapangan dan Pasokan Oksigen

"Sekarang kita butuh data yang detail. Kita bikin konversi oksigen industri semua full ke oksigen farmasi. Kekurangan kita ini bisa nanti terpenuhi, jika oksigen industri itu semua kita fokus ke oksigen farmasi," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Minggu 4 Juli 2021.

Menko Airlangga: Penundaan Penerapan PPN 12% Dibahas

Menanggapi hal tersebut, Kemenperin menyatakan bahwa para produsen gas oksigen sudah 100 persen diwajibkan untuk menggeser produksi oksigennya ke oksigen medis. Sehingga, bisa didapat 1.700 ton per hari secara nasional. Dimana 1.400 ton per hari dari nasional itu akan digunakan untuk Jawa. Industri oksigen kecil juga sudah mulai dikerahkan untuk mengkonversi produksi gas oksigennya ke oksigen farmasi. 

Selain itu, beberapa perusahaan juga ikut mengirimkan Isotank untuk penanganan pasokan oksigen. Terdapat 21 unit kapasitas 20 ton Isotank dari IMIP Morowali, yang akan tiba di Tanjung Priok pada 6 Juli 2021. Kemudian 5 unit Isotank dari Balikpapan (merupakan Isotank baru), yang akan tiba pada 9 Juli di Pelabuhan Tanjung Priok.

Sedangkan 4 unit 20 feet dari Pertamina (ex LNG perlu dibersihkan) sedang dalam perjalanan dari Belawan, yang kira-kira akan memakan waktu 4-5 hari perjalanan laut. Terakhir, akan ada tambahan 3 ton oksigen cair per hari dari Krakatau Steel, Cilegon.

PT Matesu Abadi dari Qingdao juga direncanakan pada 10 Juli 2021 tiba di Surabaya, dan membawa 2.300 tabung kecil berkapasitas 1m3. 

Beberapa industri oksigen seperti Samator Group, LINDE Indonesia, Petrokimia Gresik dan LINDE Indonesia, Air Products Indonesia, Air Liquide Indonesia, dan Iwatani Industrial Gas Indonesia juga berkomitmen untuk memasok oksigen medis di pulau Jawa yang jika ditotal mampu mencapai 1315 ton per hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya