Layanan Digital Makin Populer, Perbankan Atur Strategi
- marketwatch.com
VIVA – Layanan digital perbankan kini makin diminati oleh masyarakat Indonesia. Tren baru tersebut juga didorong oleh Pandemi COVID-19 yang membuat adanya kenormalan baru dalam kehidupan sehari, termasuk dalam kegiatan ekonomi.
Tren makin populernya layanan digital perbangkan terlihat dari meningkatnya transaksi nasabah PT Bank Tabungan Negara Tbk saat ini. Layanan e-Channelnya naik 96 persen selama pandemi melanda.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam webinar bertajuk 'Bank Digital: Solusi Kemudahan Bertransaksi di Tengah Pandemi' mengungkapkan, peningkatan transaksi digital tersebut meroket pada 2020 lalu.
Di mana total transaksi financial (e-channel dan teller) mencapai sebesar 200.885.753 transaksi dan total transaksi e-channel-nya sendiri sebesar 192.183.992 transaksi.
"Dari transaksi tersebut, dapat dilihat bahwa ada pergeseran yang cukup signifikan bahwa transaksi yang dilakukan di kantor bank makin sedikit, yaitu kurang lebih hanya 4 persen, artinya sekitar hampir 96 persen sudah dilakukan secara elektronik. Ini merupakan perubahan yang patut mendapat solusi bagaimana BTN dapat beradaptasi,” ujar Haru dikutip dari keterangannya, Jumat, 2 Juli 2021.
Menurut Haru, kenaikan jumlah transaksi melalui e-channel ini membuktikan layanan mobile banking, internet banking dan Cash Management System (CMS) sangat memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Untuk itu, perseroan akan terus berupaya semakin memperkuat layanan digital banking di tengah pandemi COVID-19.
“BTN menghadirkan solusi dan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi sebagai bentuk adaptasi di masa pandemi COVID-19 yang mengharuskan adanya pembatasan-pembatasan aktivitas dan interaksi fisik masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan adanya pembatasan di masa pandemi ini, pihaknya juga melakukan open banking. Artinya, nasabah tidak perlu datang ke bank mereka sudah bisa melakukan transaksi di mana saja.
Haru mengatakan, perbankan digital telah lama dianggap sebagai masa depan. Sehingga diperlukan strategi untuk mampu bersaing dengan banyak pendatang di pasar perbankan yang berorientasi kepada pelanggan.
“Dalam setiap inisiatif digitalisasi diharapkan bank dapat merespons perkembangan layanan digital dengan tetap mengindahkan aspek reliability, availability dan serviceability,’ tuturnya.
Haru memaparkan, ada enam fokus dan strategi yang dilakukan oleh BTN untuk memperkuat layanan digitalnya. Antara lain, akuisisi pengguna layanan digital BTN, baik nasabah baru dan nasabah existing serta meningkatkan transaksi dengan meningkatkan aktivitas pemasaran produk digital banking.
Baca juga: PPKM Darurat, Apindo Akui Ekonomi Kembali Melambat
Kemudian, mengembangkan fitur layanan berbasis kebutuhan personal sehingga kebutuhan akan layanan terkini dapat dinikmati oleh nasabah.
“Digital banking ini adalah inovasi pertama kali yang memahami nasabah maunya apa, di BTN sendiri kami memahami bahwa kebutuhannya," ungkapnya.
Ketiga, continue to develop features, yaitu akselerasi penambahan fitur dan layanan pembayaran serta layanan pembelian pada semua channel layanan digital. Keempat, new service innovations, BTN akan membangun sistem layanan baru yang secara langsung dapat meningkatkan pengguna dan transaksi pada channel layanan digital.
Selanjutnya yang kelima, memperkuat layanan BTN Housing Ecosystem baik layanan bagi pengembang perumahan maupun masyarakat penghuni dari perumahan tersebut (Pra KPR, Realisasi KPR, Pasca KPR) agar selalu terhubung dengan BTN.
"Keenam, process acceleration di mana percepatan penambahan fitur, layanan pembayaran dan layanan pembelian pada semua channel layanan digital dengan menerapkan proses partnership dan pengembangan aplikasi yang efisien dan efektif,” tutupnya.