Buka Munas Kadin, Jokowi ke Pengusaha: Jangan Hanya Bicarakan Ekonomi

Presiden Joko Widodo buka Munas Kadin Indonesia di Kendari.
Sumber :
  • Dusep Malik/VIVA.

VIVA – Presiden Joko Widodo secara resmi telah membuka Musyawarah Nasional ke-VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hari ini di Kendari, Sulawesi Tenggara. Perkembangan penyebaran COVID-19 di Indonesia dijabarkan agar jadi perhatian khusus para pengusaha.

Intip TPS Tempat Jokowi dan Iriana Lakukan Pencoblosan Pilkada

Dalam kesempatan itu, Jokowi pun mengingatkan para pengusaha jangan hanya pikirkan soal ekonomi. Tapi, juga kesahatan di tengah pandemi COVID-19 saat ini.

"Jangan berbicara ekonomi tidak melihat ekonomi jangan juga bicara kesehatan tidak melihat ekonomi. Dua ini harus berjalan beriringan," ujar Jokowi di Kendari, Rabu 30 Juni 2021.

Kritikan Keras Said Didu ke Jokowi: Kudeta Partai yang Membesarkannya

Jokowi menjabarkan, kasus positif COVID-19 di Indonesia saat ini melonjak tajam. Padahal, pada Mei lalu sudah berhasil ditekan penyebarannya oleh Pemerintah.

"Kasus aktif (Positif COVID-19) di Indonesia Februari kasus kita naik 176 ribu kasus. Pernah turun di Mei 18 Mei turun jadi 87 ribu kasus. Sudah turun dalam 4 bulan turun sampai 87 ribu," tegasnya.

Dukungan Prabowo dan Jokowi Disebut Tingkatkan Suara Melki-Johni di Pilkada NTT

Baca juga: Berharap Munas Kadin Lancar, Airlangga Ungkap Tantangan ke Depan

Menurut Jokowi, ada 2 hal yang menjadi penyebab utama melonjaknya kasus COVID-19 tersebut. Yaitu momentum liburan Lebaran 2021 dan masuknya varian baru COVID-19 yaitu Delta.

"Begitu ada liburan Lebaran kemarin, plus varian baru, hari ini kita naik melompat dua kali lipat lebih menjadi 228 ribu kasus. Inilah yang saya sampaikan kita harus hati-hati, waspada dan tidak boleh lengah," tambahnya.

Dalam menangani pandemi ini lanjut Jokowi, semua pihak harus bisa memahaminya secara mikro. Sehingga, antisipasi bisa dilakukan sejak dini sebelum terjadi lonjakan kasus kembali di masa depan.

"Harian ini terus kita pelajari, karena tidak bisa makro saja, mikro harus tahu. Di mana bergeraknya (COVID-19) dan kemudian perkembangan BOR nasional," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya