Bappenas: Industri Pengolahan Kunci Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Sumber :
  • Bappenas

VIVA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, penurunan aktivitas masyarakat dan dunia usaha saat ini adalah imbas dari pandemi COVID-19.

Industri Plastik dan Karet Indonesia Didorong Akselerasi Penerapan Ekonomi Hijau

Sehingga, Suharso pun menegaskan bahwa dampak dari pandemi COVID-19 ini tentunya juga mengganggu rantai pasok, bahkan hingga menyebabkan penurunan pada aspek hilirisasi industri.

"Dengan kontribusi sebesar 19,9 persen terhadap perekonomian nasional, sektor industri pengolahan menjadi kunci bagi peningkatan pertumbuhan perekonomian Indonesia," kata Suharso dalam telekonferensi di acara 'Inspiring Session Road to IDF 2021', Selasa 29 Juni 2021.

Rokok Ilegal Makin Menjamur, Industri Dorong Langkah Tegas Pemerintah

Baca juga: Innalillahi, Aria Baron Eks Gitaris Band Gigi Meninggal Dunia

Karenanya, Suharso pun menjelaskan, untuk mengakselerasi strategi pemulihan ekonomi nasional pada situasi pandemi COVID-19 ini, pemerintah telah memfokuskan diri pada pemulihan sejumlah sektor industri yang memiliki daya kunci.

Bappenas Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Pedesaan Harus Bisa Adaptif

"Seperti penyerapan tenaga kerja, dan multiplier effect yang tinggi dalam kerangka transformasi ekonomi," ujar Suharso.

Disrupsi yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19, lanjut Suharso, juga mendorong masyarakat Indonesia untuk melakukan kesempatan berinovasi, khususnya yang terkait dengan sejumlah sektor.

Sektor-sektor itu misalnya seperti sektor farmasi dan alat kesehatan, otomatisasi dan digitalisasi, perubahan pola rantai pasok global, bahkan hingga tren-tren yang berkembang saat ini.

Suharso menambahkan, dalam situasi seperti saat pandemi COVID-19 ini, strategi industrialisasi di Tanah Air ke depan diharapkan dapat mendorong respons dan adaptasi industri yang lebih baik, tertata, dan memiliki peluang pasca pandemi.

"Sehingga dapat mempercepat (semua aspek terdampak COVID-19) mengganti kerugian dan terjadinya transformasi sebagaimana diamanatkan dalam rencana kerja pemerintah tahun 2021," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya