Desas-desus IPO Bukalapak Bakal Terkuak di Akhir Juli 2021
- Twitter/@bukalapak
VIVA – Desas-desus mengenai rencana melantainya Bukalapak di Bursa Efek Indonesia (BEI), akhirnya menyeruak ke publik. Berdasarkan dokumen Mini Public Expose yang dikirim kepada VIVA, terungkap bahwa unicorn itu akan menjadi emiten berkode "BUKA", dengan masa bookbuilding dan roadshow mulai 28 Juni 2021 dan rencana melantai pada 29 Juli 2021.
Saat IPO nanti, Bukalapak diketahui bakal melepas sebanyak-banyaknya 25 persen dari total modal yang disetor dan ditempatkan. Jumlah tersebut termasuk opsi employee stock allocation (ESA), atau alokasi saham untuk karyawan maksimal 0,1 persen.
Kemudian, setelah pelaksanaan IPO tersebut, Bukalapak akan menawarkan pula opsi Management and Employee Stock Option (MESOP) untuk manajemen dan karyawan Bukalapak, dengan porsi sebanyak-banyaknya 4,91 persen dari total penawaran dan modal disetor.
Calon emiten yang dinahkodai oleh Rachmat Kaimuddin ini juga telah memilih penjamin emisi yakni Mandiri Sekuritas dan Buana Capital Sekuritas sebagai Joint Lead Managing Underwriter. Kemudian, ada juga UBS Sekuritas Indonesia sebagai Domestic Underwriter.
Diketahui sebelumnya, perusahaan e-commerce Bukalapak yang didukung oleh Microsoft, disebut-sebut akan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Agustus 2021 mendatang.
Nilai IPO yang digadang-gadang pun tak tanggung-tanggung, karena menyentuh angka Rp11,2 triliun. Otomatis, catatan itu bakal menjadi yang terbesar kedua sepanjang sejarah BEI, setelah IPO yang digelar PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan nilai mencapai Rp12,23 triliun.
Meski demikian, apabila benar terlaksana nantinya, maka nilai IPO Bukalapak itu memang berhasil mengungguli posisi kedua yang sebelumnya ditempati oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan nilai IPO mencapai Rp6,29 triliun.