Konsorsium Ustaz Yusuf Mansur Beli 250 Juta Saham Bank MNC
- dok.ist
VIVA – Konsorsium yang dipimpin oleh Ustaz Yusuf Mansur menandatangani kerja sama strategis pembelian 250 juta saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BAPB) dari Winfly Ltd, perusahaan afiliasi PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP).
Dilansir dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), kerja sama ini juga menyepakati komitmen Ustaz Yusuf Mansur untuk mempromosikan pembukaan rekening MotionBanking kepada jaringan yang dikelolanya yang mencapai total 10 juta orang.
Jaringan yang dimaksud termasuk jaringan rumah tahfizh se-Indonesia dan mancanegara yang menjangkau Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Saudi Arabia, Malaysia, Singapore, Turki hingga Mesir. Selain itu juga jaringan Paytren dan Treninet.
Ustaz Yusuf Mansur menyatakan optimis dapat ikut ambil bagian dalam meningkatkan jumlah nasabah MotionBanking setidaknya satu juta dalam waktu tiga bulan.
"Kami senang dan bangga bisa menjadi bagian dari pertumbuhan MotionBanking, platform kebanggaan anak bangsa menuju digital banking terbaik di Indonesia," ujar Ustaz Yusuf Mansur seperti dikutip VIVA dari keterbukaan informasi BEI tersebut, Selasa 22 Juni 2021.
Baca juga: Update COVID-19 Nasional 22 Juni 2021: 2.018.113 Kasus
Melalui kerja sama strategis itu, lanjut dai kondang itu, pihaknya bersama konsorsium menyatakan akan mendukung penuh peningkatan jumlah nasabah baru MotionBanking. "Mempromosikannya ke dalam jaringan yang saya kelola," imbuhnya.
Dia menegaskan, optimis bisa memberi andil dalam menggaet 1 juta nasabah dalam waktu 3 bulan dan mencapai 3 juta pengguna baru hingga akhir 2021. "Saya percaya layanan MotionBanking dijamin aman, penuh berkah dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia," katanya.
Sementara itu, Direktur MNC Group Henry Suparman mengatakan, BCAP sebagai induk perusahaan mendukung upaya BABP mempercepat peningkatan jumlah nasabah.
"Kerja sama dengan Ustaz Yusuf Mansur merupakan salah satu langkah strategis kami untuk menggandeng berbagai kelompok masyarakat, agar MotionBanking dapat menjadi solusi masalah rendahnya inklusi keuangan di Indonesia sekaligus mencapai target akuisisi 30 juta pengguna baru dalam 5 tahun ke depan," kata Henry.