Kasus COVID-19 Melonjak, SC: Munas Kadin di Kendari Harus Dibatalkan
- VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Penyebaran COVID-19 di Indonesia semakin melonjak saat ini. Pemerintah pun meminta kerja sama seluruh lapisan masyarakat untuk membantu meredam penyebarannya, salah satunya dengan tidak menggelar acara seperti rapat dan lainnya yang menimbulkan kerumunan.
Arahan tersebut pun direspons dengan sigap oleh kalangan pengusaha, yaitu Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Gelar Musyawarah Nasional ke-8 di Kendari, Sulawesi Tenggara akhir bulan ini rencananya akan dibatalkan atau ditunda lain waktu.
Ketua Steering Committee (SC) Munas ke-8 Kadin Indonesia Benny Soetrisno menegaskan, hal itu merupakan bentuk komitmen pengusaha membantu Pemerintah mengatasi Pandemi COVID-19 saat ini.
"Sebagai insan pengusaha tentu harus memiliki sensitivitas terhadap perkembangan penyebaran Virus COVID-19 ini. Dan tentu bertanggung jawab apabila akan mengambil suatu tindakan," ujar Benny saat berbincang dengan VIVA, Selasa, 22 Juni 2021.
Baca juga: Diskon Pajak Diperpanjang Sampai Akhir 2021, Simak Rinciannya
"Maka kesimpulan nya saya tidak setuju dilanjutkan Munas Kadin ke-8 pada saat peningkatan Virus COVID-19 ini. Jadi harus di tunda di lain waktu setelah mereda dan terkontrol penyebarannya," tegasnya.
Keputusan SC ini menurut Benny juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo. Sehingga diharapakan pandemi segera berlalu dan pemulihan ekonomi bisa lebih terakselerasi.
"Pesan pimpinan negeri ini adalah utamakan keselamatan nyawa adalah di atas segala-galanya. Maka kita harus paham dan patuh kepada pimpinan negara untuk menyelamatkan nyawa di atas kepentingan apa pun," ungkapnya.
Lebih lanjut menurut Benny, penundaan munas ini sudah dibicarakan dengan panitia penyelenggara dan OC. Namun keputusan resminya belum diumumkan karena masih ada penolakan untuk pembatalan Munas Kadin di Kendari karena ada lonjakan COVID-19
"Saya sebagai Ketua SC sudah membicarakan dengan Ketua Penyelenggara. Ketua OC tidak mendukung ini. (Pengumuman) Resmi belum nanti akan ada keputusan dari Ketua Umum sebagai penanggung jawab Munas," ungkapnya.