Bank Indonesia Diperkirakan Tahan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida

VIVA – Bank Indonesia diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan BI-7 day reverse repo rate pada pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan digelar siang nanti, Kamis, 17 Juni 2021 pukul 14.00 WIB.

IHSG Dibuka Menguat Usai BI Tahan Suku Bunga Acuan 6%

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan, level suku bunga acuan akan tetap rendah di posisi 3,5 persen sepanjang tahun ini. Meskipun adanya sinyal pengetatan suku bunga acuan Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Dia menjelaskan, ini karena hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar hari ini telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga Fed Fund Rate di level 0,0-0,25 persen sambil melanjutkan kebijakan pembelian surat utang.

Kata Gubernur BI soal Peluang Turunkan Suku Bunga: Dulu Agak Lebar, Sekarang Terbatas

"Kami memperkirakan BI-7DRRR akan tetap flat 3,5 persen sepanjang 2021. Ini karena kebijakan The Fed yang mempertahankan suku bunga dan tetap membeli surat utang memberikan ruang untuk BI untuk melanjutkan kebijakan moneter yang akomodatif," kata dia hari ini melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 17 Juni 2021: Global dan Antam Meredup

Bank Indonesia Kembali Tahan BI Rate di Level 6 Persen

Andry meyakini, kebijakan suku bunga acuan yang rendah akan tetap dilanjutkan BI meskipun The Fed memberikam sinyal untuk menaikkan suku bunga Fed Fund Rate hingga 0,75 persen pada akhir 2023. Sebab, dia mengatakan, perekonomian domestik masih membutuhkan tingkat suku bunga yang rendah.

"Tingkat suku bunga yang rendah masih dibutuhkan untuk mendorong pemuliham ekonomi domestik di tengah tekanan inflasi yang masih dapat dikelola dengan baik dan defisit transaksi berjalan," tegasnya.  

Selain itu, dia menekankan, tingkat suku bunga acuan yang tetap rendah saat ini masih harus dipertahankan untuk mencegah keluarnya aliran modal asing dari pasar keuangan Indonesia serta untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Senada, analis pasar uang Ariston Tjendra juga memastikan bahwa tingkat suku bunga acuan BI akan masih dipertahankan di level rendah untuk mengimbangi tingkat suku bunga acuan The Fed yang juga rendah. Apalagi, kenaikan kasus COVID-19 masih menjadi momok bagi perekonomian RI.

"Hari ini Bank Indonesia akan merilis hasil rapat kebijakan moneternya, yang kemungkinan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunganya untuk mengimbangi potensi tapering dari the Fed," papar Ariston.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG Diprediksi Datar, Intip 5 Rekomendasi Saham dari Analis

IHSG diperkirakan bergerak ke samping (sideways) pada perdagangan pasar, Kamis (28/11/2024). Phintraco Sekuritas menilai pergerakan indeks masih terpengaruh risalah FOMC.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024