Rupiah Melemah Dihantui Taper Tantrum dan Lonjakan Kasus COVID-19

Uang Rupiah dan Dolar AS. (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah pada perdagangan Selasa, 15 Juni 2021. Rupiah kembali bergerak di atas level Rp14.200 per dolar AS.

Rupiah Melemah Dipicu Kekhawatiran Perang di Ukraina dan Timur Tengah

Hingga pukul 09.20 WIB, di pasar spot nilai tukar rupiah telah bergerak di posisi Rp14.230 per dolar AS. Nilai tersebut telah melemah 0,19 persen dari level penutupan perdagangan kemarin Rp14.202.

Sementara itu, data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di level Rp14.222 per dolar AS. Angka ini melemah dari hari sebelumnya Rp14.206.

Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, sentimen pelaku pasar keuangan semakin menguat terhadap rencana kebijakan pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve.

"Arah dolar telah didorong dalam beberapa pekan terakhir oleh fluktuasi taruhan pada apakah tekanan inflasi dari pembukaan kembali ekonomi dapat memaksa FOMC (Federal Open Market Committee) untuk mengurangi stimulus," kata dia dikutip dari analisnsya hari ini.

Gubernur BI Sebut Rupiah Melemah November 2024 karena Investor Balik ke AS

Baca juga: IHSG Berpotensi Melemah Akibat Lonjakan Kasus COVID-19

Arah kebijakan bank sentral tersebut diperkirakan akan terus menuju pada taper tantrum akibat laju inflasi di perekonomian AS yang tersebut mengalami penguatan. Di sisi lain, data peningkatan jumlah pekerja juga terus naik.

"Pejabat Fed mungkin hampir memberikan petunjuk tentang waktu untuk melangsingkan program pembelian asetnya. Sekitar 40 persen memperkirakan Fed akan mengambil langkah pertama menuju pengurangan saat ini US$120 miliar dalam pembelian obligasi bulanan pada akhir Agustus," tuturnya.

Dari dalam negeri, Ibrahim menekankan, faktor pendorong yang sebabkan pelemahan nilai tukar rupiah ini adalah perkembangan wabah Pandemi COVID-19 di Indonesia yang terus mengalami peningkatan, sehingga menciptakan sentimen negatif pelaku pasar keuangan.

"Pertumbuhan ekonomi di Kuartal II akan naik signifikan dan itu tercermin dari beberapa sektor utama yang mulai tumbuh positif meskipun belum cukup signifikan.  Namun, di tengah upaya pemulihan, ekonomi yang terus membaik kembali muncul lonjakan kasus positif COVID-19," paparnya.

Dengan berbagai perkembangan ini, Ibrahim memperkirakan, nilai tukar rupiah sepanjang hari ini akan terus bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup melemah di rentang Rp14.190-14.230.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya