Usai Kilang Cilacap Padam, Dirut Pertamina: Operasional Tak Terganggu
- Dok. Pertamina
VIVA – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawatie memantau langsung penanganan insiden kebakaran di area tangki penyimpanan di Kilang Cilacap. Nicke datang sekaligus memberikan dukungan kepada jajaran anak perusahaan atau Subholding Refinery & Petrochemical, saat penanganan insiden tersebut.
Saat ini, kata Nicke, tim emergency tengah berupaya maksimal melakukan pemadaman api yang masih tersisa di bundwall dan pipa area salah satu tangki penyimpanan unfinish product Benzene di Kilang Cilacap, Jawa Tengah.
Menurut Nicke Widyawati, satu titik api telah dipadamkan, namun muncul satu titik api lagi yang saat ini harus diselesaikan.
Manajemen Subholding Refinery & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) diminta untuk segera melakukan langkah-langkah untuk mengisolir dan mengantisipasi agar titik api tidak melebar.
"Kami meminta kepada Tim Emergency untuk fokus segera menyelesaikan titik kebakaran yang masih terjadi dan alhamdulillah tidak ada korban. Standar safety yang diterapkan Kilang Cilacap betul betul aman, tinggal masalah waktu dan bagaimana penanganan agar lebih ofensif dan proses pendinginan terus dilakukan," kata Nicke dalam keterangannya, Minggu 13 Juni 2021.
Nicke meminta Manajemen Subholding Refinery & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) untuk segera melakukan langkah-langkah untuk mengisolir dan mengantisipasi agar titik api tidak melebar.
Kemudian arahan darinya adalah atas insiden ini, perempuan lulusan ITB itu menekankan dua hal penting.
Pertama, operasional kilang tidak boleh terganggu dan masih berjalan seperti biasa. Kedua, pelayanan kepada masyarakat dan pelanggan tetap berjalan dengan baik.
"Komitmen kami dalam penyediaan BBM dan LPG kepada masyarakat tidak akan terganggu, serta komitmen kepada customer khusus benzene semua sudah terpenuhi. Tidak ada isu supply pelanggan terganggu. Kami punya back up dari TPPI. Benzene untuk customer industri tidak ada kendala," kata Nicke.
Diberitakan sebelumnya, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Putut Andriatno menyatakan bahwa insiden kebakaran tersebut tidak memengaruhi penyaluran BBM dan LPG di wilayah Jawa Tengah, DIY dan sebagian wilayah Tasikmalaya dan Bandung, Jawa Barat.
Saat ini, lanjut dia, tujuh fuel terminal atau terminal BBM dan tiga LPG terminal di wilayah Jawa Tengah dan DIY stoknya dipastikan aman dan tetap beroperasi secara normal.
"Untuk di wilayah FT (Fuel Terminal) Tasikmalaya dan FT Bandung Group yang juga dipasok dari RU IV Cilacap kondisi stoknya dalam keadaan aman dan siap menyalurkan BBM dan LPG di wilayahnya,” ujar Putut dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 12 Juni 2021.
Dalam keadaan ini, Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan mekanisme pola suplai Reguler, Alternatif, dan Emergency (RAE) sebagai kontigensi plan.
Mekanisme emergency dikatakan bisa dilakukan dengan memaksimalkan produk dari kilang lain untuk disalurkan ke daerah atau sarana FT dan LPG terminal yang selama ini disuplai dari RU IV Cilacap atau mengoptimalkan alih suplai dari FT dan LPG terminal terdekat.